Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Harap Bisa Ajojing Lagi di Diskotek Old City!

Kompas.com - 09/04/2019, 08:30 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah diskotek Old City resmi ditutup pada Kamis (4/4/2019) lalu, sempat ada upaya dari pengelolanya untuk membuka lagi tempat hiburan malam di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat itu.

Juru Bicara Diskotek Old City Tete Martadilaga saat itu mengaku akan mengurus izin dengan nama dan manajemen baru.

"Mudah-mudahan kita dikasih kesempatan pakai nama lama sebelum Old City yaitu Kaliber," kata Tete saat dihubungi wartawan, Minggu (7/4/2019).

Konsep diskotek baru nantinya akan kekinian dan lebih aman untuk mencegah narkoba masuk ke tempat itu lagi. Sayangnya, harapan membuka diskotek itu pada Juni 2019 harus pupus.

Baca juga: Terbukti Ada Peredaran Narkoba, Diskotek Old City Ditutup Permanen

Di-blacklist

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Benni Agus Chandra mengatakan, manajemen Old City, PT Progres Karya Sejahtera, tak akan bisa mengajukan izin untuk usaha sejenis lagi.

Old City sudah di-blacklist atau masuk daftar hitam karena dianggap melanggar Pasal 54 ayat (1) Pergub No 18 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata.

"Tidak lanjut dari hasil pengawasan Disparbud dan BNN, pemilik usaha tersebut terbukti melanggar Peraturan Gubernur No 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata. Hal ini termasuk pelanggaran berat sehingga pemiliknya dilarang mendirikan usaha pariwisata hiburan sejenisnya” ujar Benni lewat keterangan tertulisnya, Senin (8/4/2019).

Pelanggaran yang dilakukan, yakni lalai dan terbukti melakukan pembiaran terhadap peredaran narkotika dan zat psikotropika di tempat usahanya.

Baca juga: Pengelola Diskotek Old City Masuk Daftar Hitam

Adapun kasus Old City bermula 21 Oktober 2018. Saat itu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta merazia pengunjung dan pegawai Old City. Sebanyak 52 pengunjung positif mengonsumsi narkoba saat razia pada Minggu (21/10/2018).

Surat pengumuman penutupan sementara Diskotek Old City di Jalan Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat, yang dipasang Satpol PP DKI Jakarta di tiang Diskotek Old City, Senin (22/10/2018) malam.KOMPAS.com/NURSITA SARI Surat pengumuman penutupan sementara Diskotek Old City di Jalan Kali Besar Barat, Tambora, Jakarta Barat, yang dipasang Satpol PP DKI Jakarta di tiang Diskotek Old City, Senin (22/10/2018) malam.
Para pengunjung mengaku mendapatkan obat-obatan terlarang dari luar Old City. Begitu pula dengan temuan empat butir pil ekstasi, tidak diketahui siapa yang membawa pil itu. Hasil penyeledikan BNNP menyatakan, manajemen tidak terlibat dalam peredaran narkoba.

Temuan itu bukan yang pertama. Beberapa bulan sebelumnya, pada 23 April 2018 dini hari, polisi mengamankan pengunjung Old City berinisial FB (36) yang membuat keributan.

Ia diamankan bersama tiga rekannya yang terlibat dalam keributan yaitu ML, RY dan AG. FB dan teman-teman datang memesan minuman beralkohol.

Tak lama kemudian, ia bertengkar dengan temannya sendiri, sehingga diamankan pihak kemanan. Saat diamankan, pelaku tidak terima dan membuat keributan.

Baca juga: Manajemen Diskotek Old City Tak Bisa Ajukan Izin Usaha Lagi

Pihak pengelola langsung membawa FB ke Polsek Tambora untuk diamankan. Setelah diperiksa urine, FB ternyata positif menggunakan ekstasi dan sabu-sabu.

Benni memastikan jika manajemen Old City mengajukan izin lagi, akan langsung tertolak di sistem perizinan PTSP.

"Kami telah memanfaatkan teknologi informasi dalam pemrosesan permohonan perizinan dan pelayanan administrasi lainnya di Jakarta," kata dia.

Kendati demikian, Benni tak menjawab apakah manajemen Old City bisa mengajukan usaha baru lewat perusahaan lain.

"Saya tidak akan berkomentar untuk jenis usaha lainnya. Poin yang saya sampaikan sudah cukup jelas," ujar Benni.

Pasrah

Suasana diskotek Old City, Jalan Kali Besar Barat, Roa Melaka, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (25/4/2018) yang berhenti beroperasi sementara setelah terjadi keributan dari pengunjung dengan positif menggunakan narkoba.RIMA WAHYUNINGRUM Suasana diskotek Old City, Jalan Kali Besar Barat, Roa Melaka, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (25/4/2018) yang berhenti beroperasi sementara setelah terjadi keributan dari pengunjung dengan positif menggunakan narkoba.
Juru bicara Diskotek Old City Tete Martadilaga mengatakan, pihaknya hanya bisa menerima keputusan dari Pemprov DKI tersebut. 

"Kayaknya tak ada harapan. Soalnya di perda jelas-jelas tidak boleh dibuka usaha yang sama seperti begitu," kata Tete melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Senin (8/4/2019).

Ia mengatakan, selain dimasukkan ke daftar hitam oleh Pemprov DKI, mereka juga diberi tahu bahwa lokasi tersebut tak boleh difungsikan lagi sebagai tempat usaha sejenis.

"Black list, jelas itu, tetapi lokasi yang sama tidak boleh dibuka usaha yang sama, terus begaimana jalan keluarnya, tentu kita kenbalikan ke pemda yang lebih tahu," ujar Tete.

Belum diketahui bagaimana nasib karyawan-karyawan Old City yang dititpkan pihak manajemen ke Diskotik Top 10 di Kebon Jeruk.

Baca juga: Masuk Daftar Hitam Pemprov DKI, Manajemen Old City: Kayaknya Tak Ada Harapan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com