Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Identitas Wanita Hamil yang Tewas di Jagorawi, Polisi Sebar Poster

Kompas.com - 09/04/2019, 15:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi menyebar poster berisi ciri-ciri jenazah wanita hamil tanpa identitas yang ditemukan di pinggir jalur masuk Tol Jagorawi, Makasar, Jakarta Timur, pada Minggu (7/4/2019) lalu.

Kapolsek Makasar Kompol Lindang mengatakan, poster disebar supaya ada keluarga, teman, atau kerabat dekat korban yang melaporkan identitas korban kepada pihak kepolisian.

"Pemasangan brosur, stiker, agar nanti keluarga korban bisa tahu atau teman-teman korban, teman dekatnya, tahu bahwa korban sekarang di RS Polri," kata Lindang di Terminal Pinang Ranti, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: Hasil Otopsi, Mayat Misterius di Jagorawi Tewas karena Dipukul di Bagian Dahi

Pantauan Kompas.com, polisi menempel poster-poster itu di tempat umum, seperti halte bus transjakarta dan kaca belakang angkutan umum. Poster itu juga diberikan kepada sejumlah sopir ojek online yang sedang menunggu pelanggan.

"Mana tahu rekan-rekan bisa mendapat informasi ini tolong segera diinformasikan kepada kami," ujar Lindang saat menyambangi sebuah pangkalan ojek dekat Terminal Pinang Ranti.

Adapun poster tersebut berisi ciri-ciri fisik jenazah wanita tanpa identitas itu. Poster juga memuat gambar pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tewas pada Minggu lalu.

Bagi warga yang mengenal wanita dengan ciri-ciri tersebut, dapat menghubungi Polsek Makasar lewat nomor telepon 021-8400757 atau melapor ke kantor polisi terdekat.

Baca juga: Polisi Andalkan Laporan Keluarga untuk Ungkap Kasus Mayat Wanita Hamil di Jagorawi

Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad wanita tanpa identitas ditemukan di area pepohonan di pinggir jalur masuk Jalan Tol Jagorawi arah Taman Mini di kawasan Makasar, Jakarta Timur.

Ciri-ciri jasad tersebut ialah mengenakan kaus hijau bergambar balon udara dan celana legging hitam garis merah. Usianya sekitar 20-25 tahun dengan tinggi 150 cm.

Mayat tersebut memiliki ciri-ciri khusus yaitu mempunyai tahi lalat di bawah telingan sebelah kanan, luka bakar di betis sebelah kanan, serta gigi bagian depan yang patah dan berwarna kehitaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com