KOMPAS.com – Kartunis Jepang Onan Hiroshi membuat ilustrasi yang menyindir pembangunan moda raya terpadu atau mass rapit transit (MRT) di Jakarta.
Melalui kartun itu, Onan menyindir Pemerintah Indonesia, juga PT Mass Rapid Transit Jakarta, yang tidak lekas membayar pinjaman yang diberikan.
Onan membuat serangkaian gambar. Dimulai dari rencana pemberian utang Japan International Cooperation Agency (JICA) ke Indonesia. JICA memberikan sejumlah dana yang dibutuhkan, kemudian Indonesia akan menggunakan uang itu untuk membuat MRT.
Selanjutnya MRT dioperasionalkan dan mendatangkan uang, dan uang tersebut akan digunakan untuk membayar utang.
Namun di gambar selanjutnya, kenyataan tidak berjalan sebagaimana rencana yang dibuat. Pihak MRT Jakarta tidak memberikan persetujuan pembayaran pinjaman bahkan terkesan mengabaikan tagihan yang ada.
Sehingga, Jepang dirugikan karena tidak memperoleh imbalan atas apa yang ia buat untuk Indonesia.
Di gambar terakhir, Onan menggambarkan sosok Presiden Joko Widodo yang mendapatkan banyak apresiasi masyarakat karena MRT diklaim sebagai capaian prestasinya. Padahal, pihak JICA hanya bisa menantikan apa yang semestinya menjadi haknya.
Baca juga: PT MRT Jakarta Sayangkan Sentilan Komikus Jepang Soal Utang MRT
Komik yang awalnya hanya muncul di situs onanhiroshi.com ini kemudian tersebar luas di media sosial hingga ramai diperbincangkan.
Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, masalah pembayaran pinjaman ini sudah disepakati oleh kedua pihak, yaitu pemberi dan peminjam dana.
"Iya jadi menyayangkan ya kalau ada yang membuat kartun seperti itu. Tapi itu kan sebetulnya sudah ada prosesnya dan memang tidak ada keterlambatan (pembayaran),” kata Kamaluddin, Senin (8/4/2019).
Ia menyebut, utang ini akan dilunasi dalam jangka waktu 40 tahun dan pembayaran baru akan dimulai pada tahun ke-11, sesuai dengan kesepakatan.
"Sudah masuk dalam cicilan kan untuk 40 tahun pembayarannya dan sebetulnya sekarang belum masuk dalam pembayaran, masih ada grace periode selama 10 tahun, baru nanti tahun ke-10 akan mulai pembayaran," tuturnya.
Baca juga: Utang MRT Jakarta ke Jepang Akan Lunas dalam 40 Tahun
Kamaluddin pun menegaskan tidak ada keterlambatan pembayaran oleh pemerintah dan PT MRT Jakarta.
Lebih jauh, Kamaluddin tidak mau menanggapi hal ini lebih jauh karena merupakan opini pribadi yang disampaikan melalui situs dan media sosial.