Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Petisi, Go-Jek Mengaku Sudah Sediakan Fitur Batasi Plastik Sekali Pakai

Kompas.com - 09/04/2019, 20:23 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Go-Jek Indonesia mengaku sudah memiliki fitur untuk membatasi penggunaan alat makan berbahan plastik sekali pakai.

Namun demikian, fitur tersebut masih diberlakukan terbatas pada 731 gerai yang tergabung dalam Go-Food Festival di seluruh Indonesia.

Dihubungi Kompas.com pada Selasa (9/4/2019), Chief Commercial Expansion Gojek Catherine Hindra menyebutkan, konsumen yang membutuhkan alat makan pada gerai yang tergabung dalam Go-Food Festival akan dibebankan biaya Rp 250.

"Bila pemesan butuh alat makan sekali pakai mereka harus mengkonfirmasi pada tombol bagian opsi yang kami sediakan pada aplikasi. Fitur ini sudah menjangkau gerai-gerai di 32 lokasi Go-Food Festival yang ada pada 22 kota di Indonesia," kata Catherine.

Baca juga: Muncul Petisi untuk Go-Jek Bantu Kurangi Sampah Plastik dari Go-Food

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Go-Food Festival terdapat di beberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Makassar Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Catherine juga mengatakan, fitur ini akan dikaji terlebih dahulu sebelum kemudian diaplikasikan massal.

"Kita mulai di Go-Food Festival dulu, namun ke depan kita sedang mengkaji untuk cakupan gerai yang lebih luas," ucap dia.

Guna mengurangi sampah plastik, Catherine juga menyebutkan bahwa Go-Jek sudah melaksanakan program di dua daerah yakni Bandung dan Denpasar.

"Bulan Februari lalu kami mendandatangani nota kesepakatan dengan Pemkot Bandung untuk menyediakan 10.000 totebag untuk para mitra driver untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai saat mengantar makanan ke konsumen," kata dia.

Catherine mengatakan, untuk Kota Denpasar, Go-Jek mendukung Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik melalui Program 3R.

"Untuk reduce kami memotivasi gerai-gerai Go-Food untuk menggunakan alat makan ramah lingkungan. Pada aspek recycle, Go-Jek mendaur ulang limbah materi promosi seperti spanduk untuk diproduksi menjadi kantong antar makanan," papar Catherine.

Sementara itu, untuk aspek reinvest, Go-Jek mengajak mitranya untuk aktif dalam program pelestarian lingkungan.

"Kami ajak mitra kami untuk ikut program pembersihan pantai, dan penanaman mangrove di kawasan itu," kata Catherine.

Selanjutnya, Catherine mengatakan bahwa Go-Jek terbuka pada masyarakat dan pemerintah untuk turut mengurangi sampah plastik di lingkungan.

Baca juga: Polisi Gandeng Paguyuban Go-Jek Cari Saksi Pencurian Dana BOS

Pada Jumat (5/4/2019), seorang warga bernama Alicia Strous mengunggah dan mengajak masyarakat menandatangani petisi untuk Go-Jek.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com