Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek dari Bayi yang Diculik di Bekasi Hanya Temukan Sandal Cucunya

Kompas.com - 10/04/2019, 22:37 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bayi berusia tiga tahun, Anisa Suci Ardiwibowo, diculik seorang perempuan tua di halaman Masjid Al-Amin, Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa (9/4/2019) kemarin.

Aksi penculikan itu terekam kamera CCTV yang terpasang di area masjid. Dalam rekaman terlihat seorang perempuan memakai baju biru serta berkerudung merah sedang memangku Anisa di halaman depan masjid.

Tak lama kemudian, nenek itu menggendong Anisa dan pergi dari area masjid.

Sri Wahyuni (34), nenek dari Anisa, mengatakan, peristiwa terjadi Selasa kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Siang itu, Anisa sebenarnya bersama Sri di kediamannya yang tak jauh dari masjid. Sementara ibu bocah itu sedang bekerja.

"Setiap hari sama saya karena emaknya (ibunya) kerja. Memang tiap hari main di masjid, dia lari ke masjid," kata Sri di kediamannya, Rabu.

Baca juga: Ini Video Penculikan Balita di Bekasi oleh Nenek Kerudung Merah

Ketika Sri mencari cucunya di area masjid, dia hanya menemukan sandal cucunya tergeletak di halaman masjid. 


"Pas saya coba cari dia di masjid, saya lihat sandalnya ada, tapi orangnya enggak ada. Saya tanya marbot di sana. 'Bang, lihat anak umur tuga tahun enggak?' 'Oh iya saya lihat tadi digendong sama ibu-ibu'." ujar Sri.

Menurut keterangan marbot Masjid Al-Amin, Sutarno, perempuan yang menculik Anisa beberapa kali nongkrong di masjid tersebut. Namun perempuan itu tidak berkomunikasi dengan warga sekitar.

"Beberapa kali ke sini (masjid), enggak ada yang mencurigakan, dia nongkrong saja. Bawa tas sama pakaian dia, umurnya sekitar 60-an, dia enggak pernah ngobrol. Orangnya sih sehat, enggak ada gangguan jiwa," ujar Sutarno.

Pihak keluarga Anisa sudah melaporkan kasus penculikan itu ke polisi. Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki dan memburu perempuan tersebut.

"Pelakunya belum ditangkap, masih penyelidikan. Lagi dicari saksi-saksi, bukti-bukti yang melihat. Pokoknya masih kami cari dulu saksi-saksinya," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com