Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bekasi Penuh dan Lama Berhenti, Sejumlah Penumpang KRL Pingsan

Kompas.com - 12/04/2019, 11:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Keterlambatan perjalanan KRL Commuterline jalur Bekasi-Jakarta Kota akibat pengopersian jalur dwiganda (double-double track) pada Jumat (12/4/2019) menyebabkan sejumlah pengguna KRL jatuh pingsan.

Rizki, seorang pengguna KRL, mengaku jatuh pingsan saat kereta yang ditumpanginya tertahan di Stasiun Cipinang menuju Stasiun Jatinegara selama 15-20 menit.

"Saya berdiri terus tiba-tiba gelap. Setelah itu saya enggak tahu apa-apa tiba-tiba sudah ada di sini," kata Rizki saat ditemui di Stasiun Jatinegara.

Baca juga: 2 Jam Lebih dari Bekasi ke Jakarta, Penumpang KRL Kesal Pengoperasian Jalur DDT pada Hari Kerja

Rizki menduga dirinya pingsan karena kekurangan oksigen saking penuhnya kereta yang ia tumpangi. Lelaki yang hendak mengikuti wawancara kerja itu pun memilih beristirahat sejenak menunggu kepadatan kereta mereda.

"Saya mau ke Tebet, mau interview kerja, enggak tahu deh, pokoknya batasnya sampai jam dua jadi mau napas dulu deh," kata dia.

Suroso, penumpang lain, punya cerita berbeda. Ia justru melihat penumpang di sebelahnya jatuh pingsan saat kereta masih dalam perjalanan.

Suroso menyebut, kereta yang terlalu sesak serta sedikitnya angin yang masuk ke dalam kereta membuat suasana sumpek dan bisa menyebabkan orang pingsan.

"Karena sudah kelamaan berhenti, terus penuh, dia enggak kuat jadi pingsan. Dia pingsan waktu di Cipinang. Terus kami kasih tempat duduk," kata Suroso.

Baca juga: Curhat Penumpang KRL: di Dalam Kayak Singkong!

Sesampainya di Stasiun Jatinegara, Suroso bersama petugas dan penumpang lain pun langsung menggotong penumpang yang pingsan ke pos kesehatan di stasiun tersebut.

Menurut petugas kesehatan, hingga pukul 10.30 WIB sudah ada 11 penumpang yang pingsan. Padahal, di hari biasa jumlah penumpang yang pingsan berada di angka 2-3 orang.

Beruntung, petugas stasiun cukup sigap mengevakuasi penumpang yang pingsan dari dalam kereta untuk dibawa ke pos kesehatan.

Perjalanan KRL Commuterline jalur Bekasi-Jakarta Kota mengalami keterlambatan sejak Jumat pagi akibat pengoperasian double-double track.

VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba mengatakan, keterlambatan itu merupakan imbas dari pergantian jalur menyusul beroperasinya double-double track.

"Ini pengoperasian awal, mengurai antrean dari yang tadi malam kereta jarak jauh. DDT ini kan buat kenyamanan kita jangka panjang," kata Anne kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com