Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Double-double Track, KRL Terlambat hingga Petang

Kompas.com - 12/04/2019, 19:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterlambatan perjalanan KRL commuter line jalur Bekasi akibat uji coba double-double track (DDT) masih berlanjut hingga Jumat (12/4/2019) petang.

Sejumlah penumpang yang ditemui Kompas.com di Stasiun Cakung mengatakan, waktu tempuh kereta yang mereka tumpangi molor dan tertahan di beberapa titik.

"Sore ini masih (terlambat) juga, masih belum lancar. Saya dari Kota ke sini itu satu setengah jam, biasanya Kota ke sini itu satu jam paling lama," kata Zaini, salah seorang penumpang.

Zaini mengatakan, kereta yang ditumpanginya sempat tertahan sebelum memasuki Stasiun Jatinegara selama 30 menit.

Baca juga: Penumpang KRL Diminta Cari Alternatif Lain Sore Ini, Imbas DDT Masih Berlangsung

Menurut dia, kereta tertahan karena menunggu antrean masuk.

"Keliatannya Jatinegara belum beres tuh rel-relnya. Untung air conditioning-nya bagus jadi enggak begitu mengganggu di dalam kereta," ujar Zaini.

Anggiat, penumpang lain, punya cerita serupa Zaini.

Pria yang naik kereta dari Stasiun Manggarai itu menyebut, waktu perjalanan keretanya molor 30 menit yang biasanya ditempuh dalam waktu setengah jam.

Anggiat menyebut, keretanya tertahan selama 10-15 menit di antara Stasiun Manggarai dan Jatinegara.

Kendati demikian, Anggiat mengaku perjalanan kereta pada petang ini jauh lebih baik ketimbang perjalanan pada pagi hari tadi.

"Kalau tadi pagi saya berangkat jam 6 baru sampai Manggarai jam 9. Kondisinya padat banget, sudah menumpuk. Berhenti di setiap stasiun dan itu lama berhentinya," kata Anggiat.

Baca juga: Jalur DDT Manggarai-Bekasi Ditargetkan Rampung 2021

Sementara itu, kepadatan kereta sore ini, kata Anggiat, lebih longgar. Penumpang tidak perlu membuka jendela kereta demi mendapatkan angin sepoi-sepoi.

Nasib baik dialami Deni yang naik kereta dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Cakung.

Ia mengaku waktu perjalanan kereta yang ditumpanginya tak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

"Lancar kok, saya ke sini dari Jatinegara 20 menit, emang segitu biasanya juga. Sempat nunggu perpindahan jalur sih tetapi enggak lama," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, KRL commuter line jalur Bekasi mengalami keterlambatan sejak Jumat pagi imbas penyesuaian jalur menyusul uji coba DDT.

PT Kereta Commuter Indonesia memprediksi, proses mengurai antrean KRL maupun kereta api lainnya diperkirakan masih akan berlangsung hingga sore ini.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyarankan, penumpang jalur Bekasi yang terburu-buru untuk menggunakan moda transportasi lain karena adanya keterlambatan KRL akibat uji coba double-double track (DDT) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com