Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Anak-anak, Pendukung Jokowi-Ma'ruf Tak Bisa Masuk Stadion GBK

Kompas.com - 13/04/2019, 13:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf terpantau membawa anak-anak di bawah umur ke kampanye akbar yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Sabtu (13/4/2019).

Pantauan Kompas.com di lokasi kampanye, beberapa orang tua bahkan menyematkan atribut kampanye kepada anak-anak, seperti topi maupun kaos bergambar Jokowi-Ma'ruf atau tagar 01. Bahkan, tak sedikit orangtua yang membawa anaknya yang berusia balita dalam dekapannya.

Imbasnya, mereka terpaksa tak dapat membawa anak mereka ke area dalam stadion. Pasalnya, pihak penyelenggara tak mengizinkan anak-anak berusia di bawah 17 tahun mengikuti kegiatan kampanye.

Baca juga: Padati GBK, Massa Kampanye Akbar Tunggu Kedatangan Jokowi-Ma’ruf

 

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Bawaslu melalui UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 280 ayat 2 huruf k. Disebutkan, panitia atau tim kampanye dilarang mengikutsertakan warga yang tidak memiliki hak pilih. Anak-anak di bawah usia 17 tahun memang belum memiliki hak pilih.

"Ini mau pulang duluan, soalnya enggak dikasih masuk sama panitia, bawa anak," ujar Setyo warga Cilandak, Jakarta Selatan yang membawa tiga orang anaknya.

Setyo mengaku, ia tak mengetahui ihwal larangan tersebut sehingga ia mengajak anaknya ke lokasi kampanye.

"Di rumah yang jaga kan istri, istri juga ikut ke mari, ya sudah," ujarnya.

Baca juga: Massa Berbaju Putih Pendukung Jokowi-Maruf Penuhi GBK

Ketidaktahuan tersebut juga dialami oleh Yuni (36) yang terpaksa menunggu di luar area stadion bersama anaknya. Sementara itu, suaminya melenggang masuk ke dalam stadion.

"Kita enggak tahu, nih, jadi ya di luar. Habis anak mau dikemanakan?" katanya.

"Paling sebentar lagi (pulang). Saya sudah bilang suami sih supaya jangan lama-lama," imbuh Yuni.

Cuaca panas yang menyengat pada siang ini pun membuat sejumlah anak-anak terlihat kelelahan. Tak sedikit dari mereka yang tertidur di rumput dan bersandar pada orangtuanya.

"Enggak kebayang seramai ini, saya pikir anak-anak masih kuatlah saya gendong," ujar Ibnu (34) yang datang bersama anaknya berusia 7 tahun.

"Habis dia juga penasaran ayahnya mau nonton Jokowi, penasaran juga dia mau lihat Jokowi," tambahnya.

Kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf rencananya dimulai pada pukul 14.00 dengan sejumlah penampilan panggung. Jokowi sendiri dijadwalkan hadir menyambut massa pendukungnya pukul 16.00 di GBK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com