JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi kolong tol Pluit, Jakarta Utara, semakin berantakan setelah kebakaran yang melanda pada 30 Maret 2019. Penghuninya pun masih bertahan dengan kondisi seperti itu.
Pengamatan Kompas.com, Selasa (16/4/2019), setengah dari permukiman yang terbakar di kolong Tol Pluit sudah ditutup oleh pembatas untuk diperbaiki. Sementara yang belum ditutup dalam kondisi rusak dan tak terawat.
Beberapa warung makanan dan warung kelontong sudah mulai berjualan. Banyak anak-anak yang bermain, juga menonton televisi di rumah yang sudah bekas terbakar dengan genset sebagai sumber listrik.
Sampah terlihat di mana-mana. Banyak baju-baju yang hangus sedikit, masih bisa layak pakai dikumpulkan jadi satu. Warga sekitar tidak mengetahui kapan sampah tersebut bisa diambil.
Baca juga: Pemkot Jakut Tetapkan Masa Tanggap Darurat Usai Kebakaran Kolong Tol Pluit
Salah seorang penghuni, Marni, mengatakan tidak mempunyai pilihan tempat tinggal lagi. Saat kolong tol akan direnovasi, da dan keluarganya akan tetap tinggal di dekat permukiman tersebut.
"Saya pengennya sih disini aja, ngampar-ngampar di mana dah. Habis mau di mana lagi? Paling pasang terpal buat alas, kan, tidur di sini," ujar Marni.
Hal serupa juga disampaikan oleh Roni, korban yang membuka warung kelontong. Rencananya, dia juga akan bergeser sementara ke daerah-daerah di dekat permukiman tersebut.
Baca juga: Kesaksian Warga soal Kebakaran di Kolong Tol Pluit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengelola kolong tol yang selama ini dikelola PT Citra Marga Nusaphala Persada yang mendapat wewenang dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Anies juga telah mengirimkan surat kepada Kementerian PUPR agar pengelolaan tersebut diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya telah menerima surat Anies.
Hedy mengatakan, detail perencanaan dibutuhkan karena kegiatan yang akan dilakukan di kolong tol berkaitan dengan keamanan.
Baca juga: Kompor Meledak Diduga Penyebab Kebakaran 100 Bangunan di Kolong Tol Pluit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.