"Saya emang suka ngos-ngosan kadang-kadang. Saya memang belum pasang ring," jelasnya.
Sambil tersenyum, dia mengaku tidak takut jika hidupnya harus berakhir saat sedang bekerja seperti ini.
"Kalau kita bisa berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara dan orang banyak kan itu salah satu ibadah juga, mudah mudahan di catat sama yang di atas," ucapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Solikin selaku ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pasar Minggu Solihin.
Pria yang sehari-harinya mengajar ini juga telah berada di Gor lebih dari seminggu, sama seperti Choirul.
"Wah saya sudah hampir seminggu lebih, Mas. Ini suara sudah hampir habis karena kebanyakan begadang," katanya.
Baca juga: Dikawal Polisi, KPU Surakarta Distribusikan Ribuan Logistik Pemilu 2019 ke PPS
Oleh karena tugas ini, Solihin harus rela tidak mengajar ke sana ke mari. Maklum, selama beberapa tahun terakhir dia bekerja sebagai guru privat.
Walaupun pekerjaan utamanya harus ditinggalkan dan mengurusi logistik pemilu tidak mendatang uang yang cukup, Solihin tetap merasa senang dengan keadaan itu.
"Yah walaupun dibayar enggak seberapa, cuman rasa seneng itu ada soalnya bisa bantu banyak orang, Mas," ujarnya.
Dia mengaku baru pulang pukul 03.00 dari GOR hanya untuk memantau jalanya persiapan logistik. Bahkan selama seharian, banyak dari para pekerja tidak tidur.
"Istirahat sih istirahat, cuman nggak ada yang bisa tidur. Kita pada melek semua, kan paginya harus persiapan lagi," jelasnya.
Dia tidak menganjurkan pekerjaan ini bagi orang-orang pencari gaji atau materiil. Sebab tenaga yang dikeluarkan tidak akan sebanding dengan materi yang didapatkan.
Baca juga: Logistik Pemilu di Mimika Mulai Didistribusikan ke Pegunungan dan Pesisir Pantai
"Hanya orang orang yang punya jiwa sosial tinggi yang mau kerja seperti ini. Kalau nyari gaji mah jangan harap," ucapnya.
Menurut dia, kerja keras mereka, jerih payah mereka semua akan terbayar jika pemilu tahun ini bisa berjalan dengan lancar.
Mereka akan merasa bangga dapat terlibat dalam pesta demokrasi lima tahun sekali jika diakhir pemilu tidak diwarnai kerusuhan.
"Kalau semua sudah kelar, pemilu berjalan lancar, di situlah puasnya. Benar-benar enggak bisa bayar pakai uang. Semua kerja keras terbayar," katanya.
"Makanya kalau bisa jangan ada yang rusuh nanti. Kita kepingin pemilu ini berjalan lancar aman. Biar kita juga senang jalanininya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.