Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Cilincing, KPPS Pakai Seragam Pejuang untuk Ingatkan soal Persatuan

Kompas.com - 17/04/2019, 13:42 WIB
Tatang Guritno,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Sembilan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 16, RW 02 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, kompak gunakan seragam pejuang kemerdekaan saat bertugas, Rabu (17/4/2019). Alasannya menarik.

"Tema itu dipilih untuk mengajak masyarakat kembali ke warnanya, yakni merah dan putih. Hal itu dilakukan untuk menyikapi banyaknya perbedaan warna saat masa kampanye kemarin," ungkap Ketua RW 02 Kelurahan Cilincing, Abidin Yani, di lokasi TPS, Rabu.

Menurut dia, warganya memang sepakat untuk mengangkat tema "Perjuangan Tempo Doloe" selama penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019.

Baca juga: Unik, Petugas Berpakaian Adat Sunda hingga Minang di TPS Depok Ini

Abidin mengatakan, petugas KPPS menggunakan atribut yang didapatkan dari pinjaman warga sekitar. Hal itu karena warga RW 02 Kelurahan Cilincing sering mengadakan pawai keliling kampung tiap ada peringatan hari besar sejarah Indonesia.

Para anggota KPPS nampak menggunakan pakaian safari coklat, topi, dan senjata mainan laiknya gambaran pejuang kemerdekaan yang sering kita lihat di foto-foto lawas atau film sejarah. 

"Dengan atribut ini kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali bersatu. Pilihan boleh berbeda tapi yang penting tetap NKRI," jelas Abidin.

Abidin menyebutkan, warga menyambut baik kreativitas ini. Para warga merasa proses pencoblosan dalam pemilu juga merupakan bagian perjuangan.

Baca juga: Unik, TPS di Bekasi Mengusung Tema Sepak Bola dan Pakai Lapangan Futsal

"Warga jadi tergugah datang, karena suasananya seperti perjuangan. Mereka merasa bahwa datang ke TPS dan menentukan pilihan juga bagian dari perjuangan karena menentukan nasib bangsa di masa yang akan datang," tutur Abidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com