Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Viral soal Banyak Surat Suara Braille Tak Tercetak Sempurna

Kompas.com - 17/04/2019, 14:01 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit yang ditulis akun Twitter @berteman_mari viral menginformasikan bahwa pemilih tunanetra mengalami kesulitan saat mencoblos karena ada kendala template Braille dalam surat suaranya.

Sebab, huruf Braille pada kolom surat suara calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno, disebut tidak timbul secara sempurna.

Kicauan tersebut diunggah 14 April 2019 dengan melampirkan sebuah foto yang tertulis keterangan terkait jumlah pemilih tunanetra dan ketidaksempurnaan pencetakan surat suara Braille.

"Tolong dicek surat suara Braille, nomor 02 tidak terbaca, nomor 02 timbul, info dari Pertuni. Ini masukan aja dari Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) di Jakarta ngecek surat suara braile ke KPU ternyata hampir 80% salah semua. Yang nomor 01 hurufnya timbul, sedangkan nomor 02 tidak teraba. Penyandang cacat kita kasihan, jumlahnya kisaran 5 jutaan (viralkan agar cepat tertangani)," bunyi keterangan dalam foto tersebut.

Benarkah informasi tersebut?

Dilansir dari Tempo.co, Ketua Dewan Pengurus Pusat Pertuni, Aria Indrawati, mengatakan Pertuni tidak pernah mengeluarkan pernyataan apapun terkait template surat suara untuk 2019.

"Dengan begitu, kabar yang beredar tersebut adalah hoax," ujar Aria Indrawati saat dihubungi Tempo, Kamis 14 Maret 2019.

Kabar hoaks itu menyebutkan, Pertuni mengomentari kejanggalan berupa titik timbul untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 di template kertas suara yang tidak teraba.

Template itu dikabarkan sudah tercetak sebanyak 80 persen untuk wilayah DKI Jakarta dan berpotensi merugikan hak 5 juta penyandang disabilitas netra di Ibu Kota.

Terkait jumlah penyandang disabilitas, berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang tercatat oleh KPU, ada 1.247.730 pemilih penyandang disabilitas.

Jumlah tersebut terdiri dari 83.182 tunadaksa, 166.364 tunanetra, 249.546 tunarungu, 332.728 tunagrahita dan 415.910 penyandang disabilitas lainya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pemilih Penyandang Disabilitas Dalam Angka

KPU telah menyediakan alat bantu untuk pemilih tunanetra di tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu 2019. Alat bantu itu hanya berupa pola yang memuat huruf Braille identitas peserta pemilu dalam surat suara.

Alat bantu tersebut hanya tersedia untuk surat suara pilpres dan DPD. Sementara untuk surat suara DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota tidak disediakan karena terbatasnya anggaran.

Baca juga: KPU Sediakan Alat Bantu Huruf Braille untuk Pemilih Tunanetra

Namun, KPU memberikan alternatif solusi lainnya untuk pemilih tunanetra yakni mengizinkan pemilih tunanetra ditemani pendamping di bilik suara.

Fungsi pendamping dalam hal ini untuk membantu pemilih mencoblos caleg atau partai politik yang dipilihnya.

Dengan demikian, jika terkendala soal template Braille, maka pemilih tunanetra dapat meminta bantuan pendamping.

Baca juga: Pemilu, Para Tunanetra Akan Memilih secara Mandiri dan Disertai Pendamping



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com