Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Formulir A5 Tak Lengkap, Mahasiswa Gagal Beri Suara di Petamburan

Kompas.com - 17/04/2019, 15:01 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethel (STTB) Jakarta sempat mengajukan protes di TPS 045, Jalan Petamburan IV, RT 002/004, Tanah Abang, Jakarta Pusat lantaran tak bisa menggunakan hak pilih. Mereka gagal mendapat formulir pindah TPS atau A5.

"Sebelum pemilihan, kami dua minggu lalu sudah kumpul fotocopy KTP ke asrama, ternyata enggak dapat A5-nya di kelurahan. Dibilangnya diusahakan saja pakai e-KTP, tapi ternyata enggak bisa juga," ucap Suryani Daeli (22), salah satu mahasiswa, kepada para wartawan, di lokasi TPS, Rabu (17/4/2019).

Menurut Suryani, pada awalnya mereka memang hanya mendapat informasi bahwa mereka dapat memilih hanya dengan membawa e-KTP. Baru belakangan informasi soal formulir pindah TPS itu mereka dapatkan. 

Setelah informasi soal formulir A5 didapat, lanjut Suryani, dia bersama mahasiswa STTB mengumpulkan seluruh e-KTP untuk pengurusan formulir pindah TPS itu oleh pengurus asrama STTB.

Namun saat diurus sekitar dua minggu lalu, pihak kelurahan tak bisa mengeluarkan A5 karena tak ada surat pindah memilih dari daerah.

"Jadi sudah ngajuin ke pihak asrama, tapi dari pihak kelurahan ternyata enggak bisa. Tapi ternyata baru dapat kabar semalam dari asrama kita enggak bisa coblos kalau enggak ada A5," kata mahasiswa asal Nias ini.

Suryani bersama sejumlah rekannya pun lalu berkeliling ke sejumlah TPS di kawasan Jakarta Barat untuk dapat menyalurkan suara berbekal e-KTP. "Kami sudah keliling 5 TPS di sekitar sini tapi enggak bisa. Ratusan orang loh," ungkap dia.

Baca juga: Sejumlah Kendala di TPS, soal Formulir C6, A5, hingga TPS Belum Siap Pukul 07.00

 

Kekecewaan serupa juga datang dari Siti Hatta (29), mahasiswa STTB asal Maluku. Ia mengaku sangat kecewa lantaran tak bisa gunakan hak pilih di TPS yang didatangi.

"Kami ini dari berbagai daerah. Ngurusnya memang melalui pihak asrama tapi enggak ada info lanjutan kalau harus minta surat pindah dari masing-masing daerah," tutur Siti.

Siti pun mengaku hanya bisa pasrah karena terlanjur tak bisa menggunakan hak pilihnya.

"Ya gimana mau protes, sudah semua terlanjur. Kami juga mau protes ya itu tidak membalikkan keadaan," kata Siti.

Sementara itu, petugas KPPS TPS 045, Ari Supriatna, mengatakan, kejadian yang dialami mahasiswa STTB hanyalah salah paham atau miskomunikasi.

Menurut dia, para mahasiswa memang sudah memberikan e-KTP ke pengurus asrama STTB untuk diurus ke kelurahan. Namun, pengurus STTB tak memberitahukan jika harus ada surat pindah dari daerah masing-masing.

Baca juga: Ada Puluhan Ribu Pemegang Formulir A5 di Jakarta Barat, KPU Khawatir Surat Suara Habis

"Saya sudah berapa kali ngomong sama pimpinan juga, A5 harus ada surat pindah dari daerah masing-masing baru bisa. Ternyata pihak mereka enggak ngasih tahu (ke mahasiswa)," terang Ari.

Ari menyebut, untuk bisa menggunakan hak pilih di TPS yang dituju memang harus membawa beberapa persyaratan.

"Harus e-KTP, surat pindah referensi dari daerah, baru ke kelurahan, dapat A5, baru nanti dikasih tau TPS-nya di mana yang dipilih," ujar dia.

Hingga kini petugas KPPS pun tak bisa berbuat apa pun lantaran dokumen dari para mahasiawa tak lengkap. Terlebih lagi, pengurus asrama STTB baru menginfokan persyaratan yang kurang ini kepada mahasiswa pada Selasa (16/4/2019) malam.

"Salahnya pengurus asrama enggak ngasih tahu mereka, ngasih tahunya baru semalam. Jadi anak-anak kecewa juga. Kita enggak bisa buat apa-apa," ungkap Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com