Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanan Pemungutan Suara bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa di Bekasi Dinilai Kurang Memadai

Kompas.com - 17/04/2019, 17:21 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengurus Yayasan Galuh, Rawalumbu, Kota Bekasi, menilai pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 2019 ini untuk orang dengan gangguan jiwa di Kota Bekasi tidak dipersiapkan dengan baik.

Ketua perawat panti rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa Yayasan Galuh, Jajat Sudrajat mengatakan, logistik pemilu yang dibawa petugas Panwaslu Kota Bekasi ke yayasannya tidak lengkap.

Jajat mengatakan, pihaknya sampai harus menggunakan kardus bekas untuk dijadikan bilik suara. Selain itu, petugas juga tidak membawa tinta, sehingga pihak yayasan harus menggunakan tinta bekas dari kantor yayasan.

Baca juga: Melihat Orang dengan Gangguan Jiwa Nyoblos di Bekasi

"Persiapannya kurang (baik), kami sampai buat bilik sendiri. Sampai tinta saja kami pakai tinta kantor yang biasa buat isi ulang spidol," kata Jajat di Yayasan Galuh, Kota Bekasi, Rabu (17/4/2019).

Dia menambahkan, petugas terkait juga tidak pernah mengadakan simulasi pemungutan suara untuk orang dengan gangguan jiwa sebelum hari pelaksanaan pencoblosan.

Hal itu membuat petugas harus menjelaskan terlebih dahulu soal jenis surat suara kepada para penyandang disabilitas mental itu sebelum pencoblosan dan itu memakan waktu.

"Enggak pernah ada simulasi (pemungutan suara). Tadi sebelum mulai (pencoblosan) kami kasih unjuk dulu kenalin surat suaranya, cara nyoblosnya, sampai melipat kertasnya," ujar Jajat.

Ada 16 dari 20 orang gangguan jiwa yang menggunakan hak pilihnya di Yayasan Galuh, Kota Bekasi. Empat orang sisanya tidak bisa mencoblos karena waktu sudah habis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com