Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Suara Kurang, Pencoblosan di Lippo Karawaci Utara Ricuh

Kompas.com - 17/04/2019, 20:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Tak kunjung mendapat data, pihaknya langsung meminta data yang ada pada manajemen perumahan Lippo Karawachi Utara kemudian menyerahkan data itu ke KPU. Dari data itulah kemudian keluar DPT.

"Jadi hari ini mereka mengiranya dipersulit, padahal surat suara kita sesuai dengan DPT ditambah 2 persen," kata Yati.

Saat jumlah surat suara yang ada sudah habis, barulah terjadi keributan oleh warga yang belum melakukan pencoblosan di TPS.

Akhirnya, pihak KPPS meminta kepada KPU untuk mengirimi surat suara tambahan agar warga yang protes di lokasi tersebut tetap dapat memilih.

Setelah surat suara datang, petugas pun membagi-bagikan surat tersebut ke tujuh TPS yang ada di lokasi tersebut.

Namun, warga yang sudah tersulut emosi masih melakukan keributan di sana. Bahkan, mereka mengacak-ngacak surat suara sisa yang ada di lokasi tersebut.

"Kita ada sisa surat suara tambahan disimpan di sini, sisa hasil bagi, 'Ini surat suara masih banyak kenapa tidak dibagikan'," kata dia.

Baca juga: Tolak Izin Tambang di Aceh, Demo Mahasiswa Ricuh di Kantor Gubernur

Melihat situasi tersebut, pihak kepolisian, KPU, TNI dan pejabat pemerintah setempat membantu mengamankan situasi.

Setelah warga mendapat penjelasan dari para aparat, barulah keributan berhasil diredam dan pemilihan kembali dilanjutkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu sore, sudah tak terlihat warga yang protes karena tak bisa memilih di lokasi tersebut.

Hingga saat ini, para petugas KPPS tampak sibuk menghitung surat suara yang sudak masuk dalam kotak suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, Untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, Untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com