Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Terima 64 Aduan Pemilu pada Hari Coblosan

Kompas.com - 17/04/2019, 21:27 WIB
Tatang Guritno,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Puadi menyebut, Bawaslu DKI menerima 64 aduan pada hari penyelenggaraan Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). 

Menurut Puadi, aduan tersebut beragam dan berasal dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Namun, secara garis besar, aduan itu mencakup tiga hal. 

"Pertama, soal kekurangan surat suara. Kedua, ada orang dari luar daerah yang hanya bermodal e-KTP tapi ingin mencoblos sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK). Ketiga, warga tidak datang ke TPS karena tidak mendapat formulir C6," sebut Puadi, Rabu.

Puadi menegaskan, warga yang hendak memilih berbekal e-KTP dari luar wilayah domisili memang tidak dapat dilayani tanpa ada formulir pindah TPS (A5). 

Adapun waktu memilih satu jam terakhir dari jadwal, ujar dia, hanya diperuntukkan bagi pemilik e-KTP sesuai domisili yang satu wilayah dengan TPS. Mereka adalah pemilih yang masuk kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK). 

"Jadi yang masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) adalah mereka yang memiliki e-KTP atau surat keterangan (perekaman data e-KTP), tetapi tidak terdaftar sebagai DPT dan DPTb (Daftar Pemilih Tambahan, daftar untuk pemilih pindahan). Dia bisa mencoblos di TPS sesuai domisili yang tertera di e-KTP itu," jelas Puadi.

Baca juga: JEO-Panduan Lengkap buat Pemilih Pemilu 2019

Puadi pun menyebut persoalan ketiga semestinya tidak terjadi. Pemilih yang ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tetap dapat memilih sekalipun tidak menerima surat pemberitahuan formulir C6. 

"Padahal tinggal datang saja ke TPS kalau sudah terdaftar, tidak membawa surat C6 juga tidak masalah," tegas Puadi.

Berdasarkan data aduan pemilu dari Bawaslu DKI Jakarta, tercatat 20 aduan berasal dari wilayah Jakarta TImur, 13 aduan dari Jakarta Selatan, 13 aduan dari Jakarta Utara, 6 aduan dari Jakarta Pusat, dan 5 aduan dari Jakarta Barat, dan 7 aduan dari Kepulauan Seribu.

"Sampai saat ini Bawaslu DKI Jakarta masih terus meng-update jumlah laporan ini," imbuh Puadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com