Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengaku Temukan Surat Suara Dicoret di TPS Lippo Karawaci Utara, Ini Penjelasan KPU

Kompas.com - 17/04/2019, 21:52 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga menemukan seikat surat suara yang dicoret tanda silang saat keributan terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) Perumahan Lippo Karawaci Utara, Tangerang, Banten, Rabu (17/4/2019) siang.

Seorang warga yang menemukan bundelan surat suara tercoret di lokasi TPS itu adalah Junita.

"Tadi kan katanya surat suara sudah habis, terus saya dan warga-warga lainnya menemukan satu dus surat suara, di situ kami dapat sebundel surat suara yang diberi tanda silang," kata Junita kepada Kompas.com, Rabu sore.

Warga pun bertanya-tanya kenapa ada surat suara yang dicoret di sana padahal masih banyak warga yang belum mencoblos di lokasi tersebut.

Baca juga: Surat Suara Kurang, Pencoblosan di Lippo Karawaci Utara Ricuh

Menjawab hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Ahmad Syailendra mengatakan, surat suara yang ditemukan warga tersebut merupakan surat suara sisa dari penambahan yang dilakukan pihaknya.

"Itu surat suara yang tidak digunakan, kalau surat suara tidak terpakai itu kan harus dicoret," kata dia Syailendra saat dihubungi terpisah.

Menurut dia, saat itu KPU datang menambah surat suara karena banyaknya warga yang masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK).

Sesampainya di lokasi, mereka melakukan pendataan berapa jumlah DPK yang masuk dan terdaftar di ketujuh TPS yang ada di lokasi tersebut.

Kemudian, pihaknya membagi-bagikan surat suara itu ke masing-masing TPS sesuai dengan jumlah kekurangan yang tercatat.

"Surat suara yang berlebih kemudian dicoret agar mengantisipasi kecurangan," ucap dia.

Namun, saat itu warga masih tersulut emosi sehingga mengacak-acak kardus berisi surat suara yang berlebih tersebut.

"Kita ada sisa surat suara tambahan disimpan di sini, sisa hasil bagi, 'Ini surat suara masih banyak kenapa tidak dibagikan'," kata Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) TPS 44, Yati Suhardi.

Di situlah warga menemukan surat suara yang dicoreti tanda silang tersebut.

Baca juga: Informasi Formulir A5 Tak Lengkap, Mahasiswa Gagal Beri Suara di Petamburan

Sebelumnya diberitakan, kericuhan sempat terjadi di lokasi itu karena kekurangan surat suara.

Yati menyebutkan, kurangnya surat suara terjadi karena membeludaknya warga yang tak masuk daftar pemilih tetap (DPT) yang ingin mencoblos di lokasi tersebut.

Ia mencatat, di TPS-nya setidaknya ada 200 warga yang mendaftar sebagai daftar pemilih khusus (DPK).

Namun setelah di beri pengertian oleh pihak kepolisian, KPU, TNI dan pejabat pemerintah setempat, keributan berhasil diredam dan pemilihan kembali dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com