Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Count" Poltracking, Sandiaga Gagal Ulangi Kemenangan di Jakarta, Ini Alasannya...

Kompas.com - 18/04/2019, 17:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 yang dirilis Poltracking hingga perolehan suara masuk sebesar 99,30 persen menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di DKI Jakarta. 

Hasil quick count sementara menunjukkan, Jokowi-Ma'ruf meraih 50,07 persen suara mengungguli Prabowo-Sandiaga yang memperoleh 49,93 persen suara di ibu kota.

Angka tersebut sangat berbeda dengan perolehan suara Pilkada DKI Jakarta 2017, saat Sandiaga yang berpasangan dengan Anies Baswedan meraup 57,96 persen suara.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Laporkan 6 Lembaga Survei ke KPU

Analis Politik Poltracking Institute Agung Baskoro mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat Sandiaga tak bisa mengulangi kemenangannya di Jakarta.

"Di antaranya soal masa jabatan dan janji Sandi di DKI yang belum tuntas dan program-program kampanye Prabowo-Sandi yang belum menjawab tantangan pemilih DKI," kata Agung kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

Menurut dia, sejumlah isu miring seperti hak asasi manusia dan Panama Papers juga ikut menggerus suara Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Kamis Sore Ini, Prabowo-Sandiaga Akan Berikan Pernyataan Terkait Pilpres

Hal tersebut, lanjut dia, tidak terjadi ketika Jokowi naik dari jabatan gubernur DKI menjadi presiden pada tahun 2014.

"Jokowi unggul karena diuntungkan soal tren baru kepemimpinan nasional, kepala daerah berprestasi," ucapnya. 

Saat itu, Jokowi dianggap mempunyai rekam jejak baik setelah menjabat sebagai wali kota Surakarta dan gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Jubir BPN: Sandiaga Kelelahan, Dipijat, Terus Ketiduran

Ia menambahkan, konteks politik lima tahun silam juga berbeda karena saat itu Susilo Bambang Yudhoyono sebagai petahana tidak bisa mencalonkan diri lagi pada Pilpres. 

"Konteks politik di 2014 dimana incumbent SBY yang tidak bisa maju dan publik sedang mencari sosok baru sebagai antitesis atau bahkan sintesis kepemimpinan lama," ujar Agung.

Adapun, hasil resmi rekapituliasi suara Pemilu 2014 menunjukkan Jokowi meraih suara terbanyak di provinsi DKI Jakarta.

Saat itu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 53,08 persen suara. Sementara itu, Prabowo yang berduet dengan Hatta Rajasa memperoleh 46,92 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com