JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan sebuah mobil boks berstiker Komisi Pemilihan Umum (KPU) digerebek sejumlah warga tersebar luas di media sosial.
Mobil boks tersebut diduga berisi formulir C1 yang hendak dimodifikasi.
"Tertangkap basah, supir dan aparat yang kawal langsung kabur, kejadian di Condet semalam. Langsung kami amankan barang bukti, panik berusaha mau ubah C1. Kalau memang hasil QC sudah menang kenapa masih berusaha CURANG dimana-mana?," bunyi keterangan yang menyertai video itu.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video itu benar diambil di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (22/4/2019) dini hari.
Baca juga: Polisi Periksa 7 Saksi Terkait Kebakaran Gudang Logistik KPU Pesisir Selatan
Video itu diambil di depan sebuah pabrik percetakan tempat mobil boks terparkir.
Ketua KPU Jakarta Timur Wage Wardhana membantah bahwa mobil tersebut merupakan mobil milik KPU.
Wage mengatakan, mobil itu milik pabrik percetakan bernama "Digital Print", tempat mobil terparkir.
Baca juga: Kasus Pembakaran Kotak Suara, Ketua KPU Maluku Pastikan Tidak Ada PSU
"Ternyata faktanya itu mobil digital print pengangkut logistik dan memang faktanya digital print ini banyak menerima order dari KPU berbagai daerah," kata Wage saat dikonfirmasi Kompas.com.
Tertangkap basah, supir dan aparat yg kawal langsung kabur, kejadian di Condet semalam. Panik berusaha mau rubah C1. Kalau mmg hasil QC sdh menang knp masih berusaha CURANG dimana mana? pic.twitter.com/GsQ53DDjPQ
— Ncub (@Ncub2) April 22, 2019
Wage menuturkan, stiker yang tertempel di badan mobil sengaja dipasang untuk kepentingan keamanan ketika mobil itu mengirimkan alat peraga kampanye ke sejumlah daerah di luar Jakarta seperti Lampung, Konawe, dan lain-lain.
Wage pun memastikan mobil tersebut tidak mengangkut surat suara maupun formulir C1.
Baca juga: KPU Kota Malang Butuh Surat Suara Tambahan untuk Pemungutan Suara Ulang
Mobil boks tersebut, lanjut dia, hanya mengangkut alat peraga kampanye.
"Bisa dipastikan di sana tidak ada surat suara, tidak ada berita acara, dan lain-lain terkait sarana untuk mengubah suara itu tidak ada, itu murni APK," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, mobil boks itu masih terparkir di depan pabrik percetakan "Digital Print".
Namun, tiga buah stiker yang tadinya ditempel di badan mobil sudah dilepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.