Menurut Walkhi sumber kehidupan masyarakat terancam dan tertekan oleh industri pariwisata yang aktivitasnya sering kali melakukan praktik-praktik pengrusakan ekosistem penting di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut.
Baca juga: Memerangi Sedotan Plastik di Hari Bumi
Persoalan utama dinilai berada pada penguasaan pulau-pulau kecil oleh perusahaan dan individu.
"Setidaknya lebih dari 60 pulau kecil dikuasai oleh perusahaan. Kami menduga rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang saat ini sedang disusun akan semakin melanggengkan perampasan dan perusakan wilayah kelola rakyat tersebut," tutup Tubagus.
Sebelumnya, sejumlah anggota Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menggelar aksi dalam rangka Hari Bumi 2019, Senin (22/4/2019).
Mereka membawa beberapa spanduk yang bertuliskan "Jakarta Darurat Ekologi", "1001 aksi untuk bumi", "pilih keadilan ekologis", "Darurat Sampah, Pulihkan Jakarta Sekarang".
Empat anggota Walhi memakai kostum berwarna orange seperti petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) namun bertuliskan Walhi. Mereka juga mengenakan masker anti polusi sebagai tanda protes.
Aksi ini mereka gelar di depan Balai Kota DKI Jakarta kemudian berjalan kaki menuju Taman Aspirasi, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah DKI Jakarta memulihkan keseimbangan ekologis kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.