Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Input Data di TPS Depok, KPU Sebut Petugas Kelelahan

Kompas.com - 23/04/2019, 16:44 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Laporan dugaan kesalahan input data formulir C1 ke aplikasi Situng Pemilu 2019 terjadi di Kota Depok, Jawa Barat, ramai diperbincangkan di media sosial.

Akun Twitter @Priya7moko berkicau, "Gaes ini murni analisa ecek-ecek, pure dari situs resmi @KPU_ID, kebetulan ada rekan @pribadisetya1 yang tinggal di Tanah Baru Depok TPS 48. Total suara sah 249, tapi kenapa total 01 plus 02 jadi 348? Ini yang goblok saya atau memang sistem penjumlahan di situs seperti itu? #AyoKPUTransparan," tulis akun tersebut seperti dikutip Kompas.com, Selasa (23/4/2019). 

Kemudian, akun @ahsjakarta berkicau, "Kesalahan input di TPS 05 Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Pada suara 02= 196 seharusnya 197 sesuai C1".

Baca juga: Bawaslu Sayangkan Ada Kesalahan Entry Data TPS di Depok

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Nana Sobarna menegaskan, kesalahan input merupakan human error karena faktor kelelahan para petugas. 

Setelah ada temuan tersebut, pihaknya langsung memeriksa dokumen hasil pindai pada aplikasi Situng.

Saat diperiksa, memang ada kesalahan input jumlah suara di TPS 048 Tanah Bareng.

Baca juga: Pemkot Depok Cek Kesehatan KPPS Pemilu 2019 yang Kelelahan

Perolehan suara untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada TPS tersebut adalah 135 suara, tetapi diinput menjadi 235 suara.

Ia mengatakan, human error rentan terjadi lantaran para petugas bekerja dari pagi hingga pagi kembali. 

"Karena faktor kelelahan manusiawi tidak bisa dipungkiri yang harusnya ketik angkanya untuk di atas, eh malah terketik yang bawah. Saya kira ini, kan, hampir terjadi di semua daerah," ujar Nana di Kantor KPU Depok, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: 5 Fakta Salah Entry Data Penghitungan Suara Pemilu 2019

Nana mengatakan, banyaknya total suara yang harus diinput para petugas ke aplikasi Situng juga bisa menjadi faktor human error.

"Ya bayangin saja, kita ada 5.775 TPS di Depok, kemudian dikali 5 jenis pemilihan (presiden, DPD, DPRD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota) dengan total 28.875 suara yang harus kami scan dan kemudian diinput. Ditambah pada malam hari ini, kan, rentan terjadi," katanya.

KPU Depok memohon maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya juga telah mengevaluasi terkait temuan-temuan tersebut.

Baca juga: KPU Koreksi Kesalahan Entry Data Situng 9 TPS

Ia menekankan, hasil penghitungan suara yang sah adalah penghitungan berjenjang yang saat ini tengah dihitung Panitia Pemilihan Kecamatan.

Menurut dia, entry data C1 ke Aplikasi Situng merupakan kebijakan KPU RI untuk menginformasikan masyarakat mengenai penghitungan cepat.

Sebelumnya, salah input data terjadi di TPS 30, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.

Akun Twitter @HaswanEvan berkicau, "TPS 30 Bojongsari, Depok, Jawa Barat, @jokowi mendapat suara 63 dan @prabowo mendapat suara 148 suara. Sementara ada perbedaan di web https://pemilu2019. kpu.go.id yang tertulis pasangan capres dan cawapres 01 mendapatkan 211 suara dan pasangan capres dan cawapres 02 hanya mendapatkan 3 suara. Tolong rakyat, save suara rakyat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com