BEKASI, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti kediaman Sudirdjo (66), anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 126, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019) petang.
Sudirdjo gugur akibat kelelahan setelah mengurus pemilu di TPS 126.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 17.50, jenazah tiba di kediamannya, Jalan Pulau Panaitan 2, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi dari Rumah Sakit Sentosa.
Baca juga: Pemprov Jabar Berikan Santunan Rp 50 Juta kepada 49 Petugas KPPS yang Meninggal
Kerabat Sudirdjo, Imam Kuswari menceritakan, pada hari pemungutan suara atau 17 April 2019, Sudirdjo bersama petugas KPPS lainnya harus lebih dari 24 jam mengurus pelaksanaan pemilu di TPS tersebut.
Ia mengatakan, saat itu, Sudirdjo masih sehat, meski sempat mengalami sesak napas.
"Beliau itu sering sesak napas, dia bertugas di TPS 126 dari pagi sampai pagi lagi sekitar jam 09.00, sehingga kondisi beliau kurang sehat karena tidak tidur. Dia itu (bertugas) merekap data-data yang akan diserahkan ke kelurahan," kata Imam di kediaman Sudirdjo, Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Fakta Pasca Coblosan di NTB, Petugas KPPS Meninggal Kelelahan hingga Keguguran
Usai bertugas di TPS, Sudirdjo beraktivitas seperti biasa di rumahnya.
Namun, pada 22 April, dia kembali mengalami sesak napas hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Sentosa.
Kemudian, pada Selasa siang, Sudirdjo dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Satu Petugas KPPS Bantul Gugur saat Bertugas
Berdasarkan keterangan dokter, lanjut Imam, Sudirdjo mengidap penyakit komplikasi yang menyebabkannya meninggal dunia.
"Sudah pasti beliau kecapekan, itu sudah pasti. Tidak tidur seharian beliau, kan, juga sudah sepuh dan beliau itu baru dilibatkan pertama kali jadi anggota KPPS," ujar Imam.
Menurut rencana, jenazah Sudirdjo akan diberangkatkan ke Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca juga: Sandiaga Bilang Akan Shalat Gaib Terkait Gugurnya Petugas KPPS
Sudirdjo menjadi korban ketiga petugas KPPS yang gugur di Kota Bekasi akibat beban kerja berat selama mengurus pelaksanaan pemilu.
Sebelumnya, dua Ketua KPPS di Kota Bekasi meninggal dunia.
Keduanya adalah Ahmad Salahudin (43), Ketua KPPS TPS 081 Kelurahan Kranji yang meninggal dunia pada Kamis (18/4/2019) pagi karena kelelahan hingga mengalami kecelakaan saat hendak mengantarkan anaknya sekolah.
Kemudian, Fransiskus Asis Ismantara (53) Ketua KPPS TPS 031 Kelurahan Bojong Rawalumbu yang meninggal dunia pada Jumat (19/4/2019) karena serangan jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.