Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Depok Meroket

Kompas.com - 24/04/2019, 13:17 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua minggu jelang Ramadhan, harga bahan pokok di Depok, Jawa Barat, merangkak naik.

Sejumlah pedagang maupun pembeli mengeluhkan hal tersebut.

Salah satu pedagang Pasar Cisalak, Mansur (33) mengatakan, harga bahan pokok setelah Pemilu dan menjelang Ramadhan mengalami kenaikan. 

Baca juga: Sandiaga Janji Majukan Lapangan Kerja dan Jaga Harga Bahan Pokok

Awalnya, harga cabai keriting Rp 16.000 per kilogram, mulai naik menjadi Rp 20.000 per kilogram.

Harga bawang merah dari Rp 28.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Kemudian, harga bawang putih naik dari Rp 45.000 per kilogram menjadi Rp 55.000 per kilogram.

Baca juga: Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Jelang Pemilu Terkendali

Harta ketimun yang sebelumnya Rp 7.000 perkilogram, naik menjadi Rp 12.000 per kilogram.

Kemudian, harga kentang naik dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram.

Mansur mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sudah terjadi sejak sepekan sebelum Pemilu 2019.

Baca juga: Bantah Isu Kenaikan Harga Bahan Pokok, Jokowi Bandingkan Inflasi Saat Ini dengan Akhir Era SBY

"Iya yang biasa pelanggan beli sekilo sekarang mah beli cuma setengah kilo. Nah yang biasa beli setengah berkurang lagi jadi seperempat kilogram," ujar Mansur di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat, Rabu (24/4/2019).

Sementara itu, pedagang ayam, Siti (40) mengatakan, harga ayam sudah mulai melonjak naik.

Harga ayam yang biasanya Rp 20.000 per kilogram, saat ini naik menjadi Rp 28.000 per kilogram.

Baca juga: Diklaim Lebih Murah, Ini Harga Bahan Pokok di Gerai Fish Angke

Siti mengatakan, dirinya menyiasati naiknya harga tersebut dengan mengurangi keuntungan penjualannya.

Hal ini dilakukannya agar para pelanggan tidak berpaling dan berhenti membeli di dirinya.

"Ya kalau harganya naik begini biasanya untung saya yang kurang. Biasa untung Rp 20.000, jadi Rp 10.000 begitulah. Itung-itung supaya pelanggan masih mau beli di saya," ucapnya.

Baca juga: Jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Polri Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Meski demikian, kenaikan harga bahan pokok rupanya tidak menuai protes para pembeli. 

Pihaknya menjamin kenaikan harga tidak akan mengurangi stok dan ketersediaan bahan pokok hingga Lebaran.

Salah satu pembeli, Mutia menanggapi kenaikan harga bahan pokok.

Baca juga: Mendag Minta Pemda Kawal Harga Bahan Pokok Jelang Akhir Tahun

Ia mengatakan, seharusnya pemerintah dapat menstabilkan harga-harga bahan pangan ini.

"Ya, kalau bisa distabilin sajalah harganya disamain sama susahnya sekarang cari kerja. Orang-orang yang tidak bekerja kasihan belanja pada mahal begini," kata Mutia. 

Ia mengatakan, kenaikan harga bahan pokok membuatnya lebih sering membeli makanan matang dibandingkan membeli bahan mentah di pasar. 

"Ya jelas sajalah kalau lagi hari biasa mah saya makannya warteg, kalau tidak makanan Padang harga cuma Rp 10.000 sekali makan dapat ayam enggak capek-capek masaknya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com