Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Pasar Minggu Disebut karena Kiriman Air dari Katulampa

Kompas.com - 24/04/2019, 14:29 WIB
Walda Marison,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di Jalan Rukun Ujung, RT 05/05 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terjadi karena luapan Kali Ciliwung, Rabu (24/4/2019) pagi.

Adapun luapan Kali Ciliwung disebut akibat air kiriman dari Bendung Katulampa.

Sujarno, sekretaris RT 05/05 mengatakan, kondisi bendungan Katulampa saat itu mencapai status siaga dua. 

Dia mengatakan, kondisi bendungan Katulampa pada Selasa (23/4/2019) kemarin setinggi 170 atau siaga 2 saat pukul 21.00.

"Jam 21.00 malam kami dapat laporan dari Katulampa kalau ketinggian air sudah mencapai 170. Kami perkirakan air dari Katulampa sampai ke Jakarta makan waktu 8 sampai 9 jam, jadi kejadian lah di sini banjir tadi pagi," ujarnya saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (24/4/2019).

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, 41 KK Terdampak Banjir di Pasar Minggu

"Istilahnya kalau di bawah 150 itu siaga 3. Kalau diatas 150 siaga 2. Siaga satu di atas 200," tambahnya.

Banjir di Jalan Rukun Ujung, RT 05/05 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Karena Luapan Kali Ciliwung, Rabu (24/4/2019)KOMPAS.com / Walda Marison Banjir di Jalan Rukun Ujung, RT 05/05 Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Karena Luapan Kali Ciliwung, Rabu (24/4/2019)

Air pun menggenangi kawasan tersebut sekitar pukul 05.00 atau setelah Subuh. Dia mengatakan, ketinggian ari tadi pagi mencapai kurang lebih satu meter.

Akibatnya sebanyak 41 KK terkena dampak dari banjir tersebut. Namun, banyak dari warga yang tidak memilih mengungsi, melainkan tetap berada di rumah masing-masing.

"Kebetulan ini banjir tidak terlalu dalam dan warga juga banyak yang tidak mengungsi. Mereka evakuasi ke rumah tetangga yang agak tinggi. Banyak juga yang naik ke lantai dua karena rumahnya tingkat," terangnya.

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Banjir Rendam Permukiman di Pasar Minggu

Banjir tersebut  tidak berlangsung lama. Menjelang pukul 09.00, kata dia, genangan makin lama makin surut.

"Ya genangangya enggak lama lah. Sekitar dua sampai tiga jam sudah surut," tambahnya.

Dari pantauan Kompas.com pukul 10.59, warga dan PPSU tengah membersihkan rumah dari lumpur. Beberapa warga juga terlihat tengah mengemasi barang barang perabotan yang sempat dipindahkan dari rumah karena banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com