Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kawalpemilu 36,83 Persen: Prabowo-Sandi Unggul di Bekasi

Kompas.com - 24/04/2019, 16:27 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hingga Rabu (24/4/2019) pukul 15.35 WIB, calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, unggul atas paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di wilayah Kota Bekasi.

Angka itu berdasarkan informasi dari situs pemantauan masyarakat, Kawalpemilu.org, dengan data yang masuk 2.476 dari 6.723 TPS atau mencapai 36,83 persen data KPU.

Prabowo-Sandi tercatat unggul dengan perolehan 270.965 suara, sedangkan Jokowi-Ma'ruf meraup 227.784 suara dari total 498.649 suara di Bekasi.

Baca juga: Situng KPU Sementara di Jakarta: Jokowi-Maruf Unggul di 4 Wilayah, Prabowo-Sandiaga di 2 Wilayah

Dengan perolehan tersebut, Prabowo-Sandi sementara ini unggul 43.181 suara dari Jokowi-Ma'ruf di Bekasi.

Sementara itu, dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, Prabowo-Sandi unggul di 7 kecamatan.

Ketujuh kecamatan itu yakni Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Barat, Bekasi Utara, Bantar Gebang, Pondok Gede, Jatiasih, dan Mustika Jaya.

Suara terbanyak diperoleh Prabowo-Sandi di Kecamatan Bekasi Utara yakni 49.099 suara, sedangkan Jokowo-Ma'ruf meraup 33.977 suara di sana.

Adapun Jokowi-Ma'ruf unggul di lima kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Bekasi Selatan, Rawa Lumbu, Medan Satria, Jatisampurna, dan Pondok Melati.

Selisih suara terbanyak ada di Kecamatan Pondok Melati dengan perolehan 13.326 suara untuk Jokowi-Ma'ruf dan 11.357 suara untuk Prabowo-Sandiaga.

Dari data sementara yang masuk tersebut, didapati 5.971 suara tidak sah.

Baca juga: Situng KPU di Jakarta Data 26,2 Persen: Jokowi-Maruf 52,7, Prabowo-Sandiaga 47,3 Persen

Untuk tingkat nasional, data yang sudah masuk di Kawalpemilu sebanyak 203.667 TPS atau 24,92 persen data KPU dari total 817.412 TPS.

Di tingkat nasional, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan 17.459.401 suara, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 15.786.422 suara dari total 33.227.590 suara sah.

Kawal Pemilu adalah proyek urun daya (crowdsourcing) netizen prodata Indonesia yang didirikan tahun 2014 untuk menjaga suara rakyat pada Pemilu melalui penggunaan teknologi untuk melakukan real count secara cepat dan akurat.

Pada Pemilu 2014, perbedaan suara KawalPemilu dengan hasil rekapitulasi KPU yaitu 0,14 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com