Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Go-Jek Tanggulangi Order Fiktif Go-Food yang Rugikan Pengemudi

Kompas.com - 24/04/2019, 17:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Editor

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira untuk para pengemudi Go-Jek.

Order fiktif yang dialami sejumlah pengemudi, kerap kali membuat para pengemudi mengalami kerugian.

Apalagi order fiktif kerap kali memesan makanan dengan nominal harga yang cukup tinggi.

Menganggapi hal tersebut, Senior Marketing Manager Go-Food Marcelan Renata mengatakan, pihaknya telah berupaya agar mitra pengemudi tidak mengalami kerugian ketika mendapatkan orderan fiktif.

Baca juga: Cerita Pengemudi Go-Jek Terima Order Fiktif di Apotek K24

"Kami terus meningkatkan keamanan untuk merchant kami, pengemudi, dan pelanggan kami, dan terkait order fiktif saat ini sudah ada prosesnya, ada sistem yang menangani hal itu," kata Marcela, Rabu (24/3/2019).

Ia mengatakan, sistem yang dimaksud adalah ketika pelanggan membatalkan orderannya.

Namun, pengemudi sudah membeli makanan yang dipesan, maka pengemudi dapat segera menghubungi call center untuk diselesaikan dan akan mendapatkan kembali uangnya.

Baca juga: Ada Ratusan Order Fiktif, Apotek K24 Terpaksa Tutup Orderan Via Go-Jek

"Misalnya customer enggak jadi (pesan), nah itu nanti ada sistemnya sehingga driver bisa call ke call center driver, dan nanti akan dikembalikan lagi uangnya seperti itu. Sistem kami sangat aware untuk mengembangkan sistem untuk mengatasi permasalahan seperti ini," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, untuk meningkatkan kinerja juga ada sistem rating yang ditujukan untuk para pengemudi.

"Kami ada namanya merchant rating, sama seperti kalian kasih award bintang kepada driver, nah ini membantu skoring sistem untuk para driver," ucap Marcela. 

Baca juga: Apotek K24 Diserbu Pengemudi Go-Jek karena Order Fiktif, Begini Ceritanya

Sebelumnya, rumah FAF (14), remaja asal Desa Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, didatangi puluhan driver ojek online dari Grab dan Go-Jek, Senin (25/3/2019) malam.

Kedatangan puluhan pengemudi ojek online ini terkait order Go-Food dan Grab-Food fiktif yang dilakukan FAF.

Diketahui, FAF melakukan order fiktif dengan memesan makanan melalui ojek online sebanyak 185 kali.

Baca juga: 5 Fakta Remaja Order Fiktif 185 Kali, Pengemudi Ojek Online Tuntut Bayar Pesanan hingga Dilakukan Selama Tiga Pekan

Ponsel milik FAF sudah diamankan polisi. Kasus ini sudah selesai dan orangtua FAF berharap tidak ada lagi kejadian order fiktif.


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Atasi Kerugian Driver yang Alami Order Fiktif, Go-Food Akan Kembalikan Kerugian Sesuai Prosedur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com