Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Dibicarakan Saat Asian Games, Bagaimana Kondisi Sirkuit BMX Pulomas Kini?

Kompas.com - 25/04/2019, 15:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sirkuit BMX Pulomas di Jakarta Timur yang disebut sebagai sirkuit kelas internasional saat penyelenggaran Asian Games 2018 kini sepi peminat. Meskipun dibuka untuk umum, selepas hajatan Asian Games 2018 arena ini jarang digunakan sesuai peruntukannya.

"Malah dipakainya buat panahan, itu kalau sore. Banyak anak-anak masih kecil-kecil pake buat panahan sore-sore atau main basket. Kalau (sirkuit) BMX-nya mah enggak ada," kata Kipli, pedagang sate yang berjualan tak jauh dari sirkuit BMX.

Sirkuit BMX Pulomas memang berdampingan dengan lapangan basket.

Baca juga: Wapres Kalla Jajal Arena Balap Sepeda BMX untuk Asian Games 2018

 

Awalnya, lahan yang kini berupa sirkuit balap sepeda itu merupakan lapangan sepakbola yang dipakai berbagai kalangan setiap hari. Lapangan itu dulu rutin dipakai oleh warga dan siswa sekolah yang ada di sekitar lapangan. Pada akhir pekan, lapangan tersebut ramai disewa sejak pagi hingga petang oleh tim-tim sepakbola amatir serta sekolah sepakbola. 

Kini, praktis hanya lapangan basket yang dapat digunakan secara luas. Sementara itu, sirkuit BMX tidak dipakai selama Senin-Jumat.

Hal tersebut diakui Januar, pengurus sirkuit BMX Pulomas ketika ditemui Kompas.com.

"Senin-Jumat begini saja sudah. Begini saja sampai sore," kata Januar, Kamis (25/4/2019) siang.

"Untuk antusiasme komunitas BMX sendiri sih sampai saat ini belum kelihatan. Mungkin karena sepedanya terlalu mahal, hobi kalangan tertentu saja," imbuh dia.

Januar mengatakan, sebetulnya sirkuit BMX ini boleh dipakai kalangan nonatlet. Namun, pengguna mesti memenuhi kriteria sepeda BMX yang sesuai dengan trek sirkuit tersebut.

"Kalau untuk umum sih boleh, silakan saja selama dia safety ya. Ini kan standar untuk BMX, minimal (berbahan) karbon, safety dari bearing, rantai semuanya. Kalo enggak kan ngerinya celaka, patah, karena treknya menantang. Sepeda biasa mah patah, pasti," papar Januar.

Trek sirkuit BMX Pulomas memang bukan sekadar arena balap sepeda. Medannya naik turun, dirancang agar pebalap sanggup melaju dengan kecepatan tinggi dan "terbang" selepas melahap tanjakan.

Tak heran, sirkuit itu akhirnya hanya dapat digunakan oleh kalangan terbatas saja lantaran penggunanya dituntut memiliki kepiawaian serta perlengkapan khusus.

"Kalau orang umum mau pakai, ya kami enggak mau ambil risiko, kalau kita lihat peralatannya enggak sesuai, kami larang. Kan kalo kejadian apa-apa itu di fasilitas kita," kata Januar.

"Jadi tiap Sabtu dan Minggu saja dipakai sama semacam didikan atlet junior sekolah BMX. Itu sudah jadwal rutin dia," lanjutnya.

Dia juga berujar, sirkuit itu baru akan dipakai setiap hari jika atlet BMX bersiap menghadapi turnamen internasional, seperti pelatnas beberapa pekan silam sebelum timnas BMX berangkat ke Asian BMX Cycling Championship (ACC) 2019 di Malaysia.

Meski jarang dipakai, Januar menyebut perawatan arena terus berjalan. Saat ini, revitalisasi sirkuit BMX Pulomas masih dipegang oleh PT Sinarmas.

Pada Kamis siang, sejumlah titik di sirkuit tersebut tengah diperbaiki karena beberapa di antaranya terkelupas usai diguyur hujan deras berhari-hari.

"Tugas kami sebagai PJLP buat terus pengecekan. Kebetulan ini masih dipegang PT Sinarmas, kami tinggal klaim saja biar renovasi kerusakan ditanggung mereka. Nanti Mei kami serah terima, jadi perawatan full ditanggung kami dari Pemprov DKI," ujar Richi, teknisi arena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com