Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Temuan Sabu 120 Kg Dalam Kontainer: Pengedar Manfaatkan Momen Pemilu hingga Jaringan Internasional

Kompas.com - 26/04/2019, 12:53 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

3. Sediakan mobil untuk ambil sabu

Kanit 1 Reserse Narkoba, AKP Arif Otara mengatakan para pelaku menyediakan angkutan bagi para pembeli yang memesan narkoba dari mereka.

"Dari keterangan dia, hasil lidik kita, mereka ketika (pembeli) sudah memesan 20 Kilogram (sabu-sabu), sudah plus dapat angkutannya, jadi bawa kunci tinggal jalan," kata dia.

Arif mengatakan, truk berisi sabu tersebut diarahkan menuju Tangerang, Banten. Dari Tangerang, sudah ada empat mobil yang disediakan untuk mengantar sabu tersebur.

"Sampai Tangerang sabunya akan dimasukkan ke dalam empat mobil yang akan diambil kurir. Jadi truknya itu cuma sampai Balaraja aja," kata dia.

Baca juga: Pengedar Sabu 120 Kg Sediakan Kendaraan untuk Angkut Barang ke Pembeli

4. Sabu-sabu dari peredaran jaringan internasional

Arif mengatakan, sabu-sabu itu didapatkan ketiga tersangka dari jaringan Internasional yang ada di Myanmar, kemudian dikirm ke Thailand lewat jalur darat, dilanjutkan ke Malaysia, lalu dikirim ke Indonesia lewat jalur laut. Narkoba itu kemudian didaratkan di daerah Riau.

Sabu-sabu itu kemudian dimasukan ke dalam lima karung dan diselipkan di antara ratusan karung arang di dalam truk kontainer.

5. Pengiriman ketiga

Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz mengatakan, ketiga tersangka tersebut sudah tiga kali mengedarkan narkoba.

"Ini pengiriman ketiga dilakukan jaringan ini di Indonesia yang menggunakan truk dengan kamuflase arang. Yang pertama 50 kilo, kemudian 80 kilo, ini yang ketiga. Kami tidak mau kelewatan lagi karena kita tahu ini jumlahnya besar," ujar Erick.

Berdasarkan pengakuan dari para pelaku, pengiriman pertama mereka lakukan di bulan Januari sementara pengiriman kedua pada bulan Februari.

6. Berencana kirim hingga 1 ton sabu

Kemudian, Erick menyampaikan pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa akan ada pengiriman kembali menggunakan salah satu truk kontainer yang berasal dari Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat hingga akhirnya melakukan penangkapan.

"Mereka punya rencana, apabila ini lolos, mereka bahkan akan mengirimkan jumlah lebih besar lagi antara setengah ton sampai 1 ton yang akan dimasukkan. Kita bisa bayangkan betapa bahayanya risiko terhadap generasi bangsa” ujar Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com