Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pejaten Timur: Terakhir Banjir Setinggi Ini Lima Tahun Lalu

Kompas.com - 26/04/2019, 14:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di Pejaten Timur, Jakarta Selatan terendam banjir sejak Jumat (26/4/2019) dini hari.

Kedalaman banjir bervariasi, tergantung ketinggian tanah di permukiman warga.

Di Jalan Masjid Al Makmur, tepatnya di RT 05/RW 08 misalnya, ketinggian banjir mencapai dua meter.

Padahal, wilayah ini tergolong cukup tinggi karena hanya terpaut satu kilometer dari Jalan Raya Pasar Minggu.

"Banjir di sana jauh lebih dalam lagi, tiga-empat meter mah ada, itu mah pasti banjir terus. Di sini saja rumah saya terendam jadi barang-barang dinaikkan ke lantai atas," ujar Parmi yang memiliki rumah dua lantai kepada Kompas.com.

"Dulu, terakhir lima tahun yang lalu banjir sampai rumah saya. Biasanya kemarin-kemarin memang banjir juga tetapi rumah saya enggak sampai (terendam)," kata dia.

Baca juga: Jalan Jatinegara Barat Lumpuh Terendam Banjir

Hal tersebut diamini Tinah yang juga sedang mengungsi di emperan kios dekat Masjid Al Makmur.

Menurut dia, banjir di Pejaten Timur selalu terjadi pada dua tahun belakangan, tetapi belum pernah mencapai rumahnya, kecuali saat 2014.

"Baru kali ini kena (banjir) lagi. Memang biasanya banjir juga tahun kemarin-kemarin. Waktu 2014, ya kalau enggak salah, itu surut tiga hari kayaknya," ucap Tinah.

"Paling nanti juga naik lagi banjirnya, apalagi kalau ada kiriman lagi dari Bogor. Di Manggarai banyak sampah soalnya," kata dia lagi.

Meski demikian, Tinah dan Parmi mengatakan, warga Pejaten Timur cukup beruntung karena telah memperoleh informasi bakal datangnya banjir, atau informasi siaga 1 sejak Kamis (25/4/2019) sore.

Baca juga: Anies Sebut Banjir Jakarta Teratasi, jika...

Dengan demikian, mereka sudah siap mengungsikan barang-barang di dalam rumahnya.

Namun, hingga 13.30 WIB, masih banyak warga yang belum memperoleh tempat pengungsian yang layak.

Sebab, Masjid Al Makmur dan area parkir Stasiun Pasar Minggu yang dulunya kerap dipakai sebagai tempat mengungsi tak boleh lagi dipakai.

Pantauan Kompas.com di lokasi, banjir di Jalan Masjid Al Makmur mulai surut sepuluh meter jauhnya selama satu jam. Namun, warga masih bertahan pengungsian sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com