Menurut dia, air banjir yang merupakan kiriman dari hulu Sungai Ciliwing harus bisa ditahan sehingga tidak mengalir ke Jakarta dengan volume yang besar.
"Karena kalau kita hanya membereskan di Jakarta tidak ada artinya, mengapa? Karena nanti kita akan berhadapan dengan permukaan laut yang lebih tinggi dari pada permukaan air sungai. Justru yang harus dibereskan adalah bagaimana airnya bisa ditahan di hulu sehingga volume air yang masuk di Jakarta terkendali," kata dia.
Ia menyebut, waduk-waduk ini harus dibangun antara Bogor dan Jakarta, seperti halnya yang sedang dalam masa pembangunan, yaitu Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi.
Selain kedua waduk tersebut, akan dibangun lebih banyak waduk untuk menahan air.
"Kita akan perlu lebih banyak lagi, di antara Bogor dan Jakarta. Dan ini kita sedang siapkan tempat-tempat yang nantinya bisa dibangun kolam-kolam refensi fungsinya semata-mata untuk menahan aliran air agar tidak langsung semua datang ke Jakarta," lanjut dia.
Baca juga: Banjir Rendam 37 Titik di Jakarta Sabtu Pagi
Saat disinggung mengenai program naturalisasi besutannya, Anies tak menjelaskan secara gamblang.
Ia hanya menyebutkan bahwa masalah banjir di Jakarta berasal dari hulu sungai.
"Yang justru diperlukan adalah solusi di hulu masalahya. Jangan solusinya hanya sekadar gejalanya. Gejalanya adalah air naik di Jakarta, tetapi sumber masalahnya adalah karena air yang dari hulu datang ke Jakarta tidak dikendalikan," tutur Anies.
Andalkan bendungan
Alih-alih rencana jangka pendek, Pemprov mengandalkan dua bendungan untuk mengatasi banjir kiriman hulu Sungai Ciliwung.
Dua bendungan yang telah dibangun tersebut adalah bendungan kering di Ciawi dan Sukamahi.
"Kita ini menerima air dari hulu ketika di sana (hulu) hujannya keras, karena itulah yang dikerjakan membangun dry dam. Insya Allah bendungan selesai tahun ini kalau bendungan itu selesai tahun ini," ujar Anies.
Jika kedua bendungan tersebut telah selesai dikerjakan, lanjut dia, air hujan dari daerah Bogor bisa ditahan.
Dengan demikian, volume air yang datang ke Jakarta tidak melimpah dan meluap.
"Dan kalau itu bisa terjadi maka 30 persen dari potensi itu akan (teratasi)," kata Anies.