Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Suhendi Kehilangan Gerobak karena Terendam Banjir Jakarta 2 Hari...

Kompas.com - 29/04/2019, 16:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam permukiman warga di RW 001 Kembangan Utara, Jakarta Barat pada Sabtu (27/4/2019) hingga Minggu (28/4/2019) membuat Suhendi (51) harus kehilangan gerobak kesayangannya.

Gerobak yang sehari-hari ia dorong untuk berjualan batagor kelilng kampung itu rusak karena terendam banjir dua hari.

Saat Kompas.com mengunjungi rumahnya di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat, Suhendi terlihat sibuk membongkar gerobak tersebut dengan obeng dan palu.

Baca juga: Banjir Jakarta: Pemprov Andalkan Pembangunan Waduk, DPRD Tagih Naturalisasi

"Gerobak ini sudah sepuluh tahun saya pakai buat berjualan batagor keliling," kata Suhendi kepada Kompas.com, Senin (29/4/2019). 

Suhendi mengatakan, biasanya pada pukul 11.00, ia sudah berkeliling untuk menjual batagor ke sekolah-sekolah.

Namun, hal berbeda dilakukannya pada Senin siang ini.

Baca juga: Selain Banjir, Jakarta Juga Terima Sampah Kiriman, Beratnya Setara 170 Mobil Avanza

Bukannya berkeliling, ia justru melepaskan satu per satu bagian gerobak untuk dipilih bagian mana yang masih bagus dan bagian yang sudah rusak.

Suhendi yang sedang membongkar kayu-kayu gerobak batagornya untuk dibakarKOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Suhendi yang sedang membongkar kayu-kayu gerobak batagornya untuk dibakar
Saat masih berkeliling menjajakan batagor, Suhendi bisa mendapatkan Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per hari. 

Selain bisa menghidupi keluarganya, ia mengaku sudah bisa membeli tiga unit sepeda motor dan satu gerobak baru dari hasil berjualan batagor. 

Baca juga: Banjir Jakarta Mulai Surut, BPBD Waspadai Hujan di Bogor

"Gerobaknya memang sudah jelek juga, sudah lama, rencananya sebelum puasa ini mau dirombak, tetapi ya karena kebanjiran jadi busuk semua (kayu) jadi mau dibakar saja," ujarnya.

Setelah membongkar gerobak, ia berencana langsung membuat kembali gerobak baru dari bagian-bagian tersebut.

Ia memperkirakan akan menghabiskan Rp 3 juta untuk membuat gerobak baru. 

Baca juga: Banjir Jakarta Mulai Surut, BPBD Waspadai Hujan di Bogor

"Kalau bikin sendiri palingan habis Rp 3 jutaan, tetapi kalau beli jadi, bisa (habis) kepala lima sampai enam juta (Rp 5.000.000-6.000.000) dan itu rata-rata enggak kokoh," ucap Suhendi. 

Ia menargetkan dapat menyelesaikan gerobaknya sebelum bulan Ramadhan. Dengan demikian, ia kembali dapat mencari nafkah selama bulan Ramadhan.

"Jadi pulang dari kampung semuanya sudah beres," ujarnya. 

Baca juga: Banjir Jakarta Memakan Korban, Anies Minta Warga Jauhi Aliran Sungai

Kayu-kayu Gerobak Batagor milik Suhendi yang mulai ia bakarKOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Kayu-kayu Gerobak Batagor milik Suhendi yang mulai ia bakar
Sebelumnya sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Cipinang.

Kali-kali tersebut meluap karena tingginya curah hujan di daerah Bogor, Tangerang, dan Jakarta.

Untuk wilayah Jakarta Barat, banjir sempat merendam tiga titik yakni di RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, serta RW 002 dan 004 di Kelurahan Rawa Buaya dengan ketinggian banjir berkisar 10 hingga 100 sentimeter.

Baca juga: Banjir Jakarta, Warga Usul Perbaikan Bantaran Ciliwung

Pada Senin pagi sudah tidak ditemukan titik Banjir di Jakarta Barat. Hanya tersisa banjir di RW 004, 005 Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dengan tinggian genangan air setinggi 10 hingga 40 sentimeter. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com