Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MEGAPOLITAN] Kata Anies soal Pemindahan Ibu Kota | Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi | Anies Bandingkan Banjir 2015 dan 2019

Kompas.com - 30/04/2019, 06:48 WIB
Dian Maharani

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke daerah lain ramai diperbincangkan pada Senin (29/4/2019). Komentar Gubernur DKI Jakarta atas wacana itu menarik perhatian pembaca Kompas.com. 

Selain itu, berita populer juga diisi dengan pengakuan pembunuh satu keluarga di Bekasi dalam persidangan.

Berikut rangkuman 5 berita populer di Megapolitan Kompas.com.

1. Ibu Kota Pindah, Anies Sebut Jakarta Tetap Macet

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai rencana pemindahan ibu kota tidak akan mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Jadi perpindahan ibu kota tidak otomatis mengurangi kemacetan, karena kontributor kemacetan di Jakarta adalah kegiatan rumah tangga dan kegiatan swasta. Bukan kegiatan pemerintah," kata Anies di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Selengkapnya, klik tautan ini.

2. Anies Bandingkan Banjir 2015 dengan 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan dampak banjir Jakarta pada tahun 2015 dengan yang terjadi pada 2019.

Anies menyebut, pada 2015 ada sekitar 230.000 orang yang mengungsi akibat banjir. Sementara pada 2019, jumlah pengungsi tak sebanyak dulu, yaitu 1.600 warga yang mengungsi.

"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan. Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Selengkapnya, klik tautan ini.

Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora usai jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bekasi, Kota Bekasi, Senin (11/3/2019).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Haris Simamora usai jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bekasi, Kota Bekasi, Senin (11/3/2019).

3. Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Mengaku Membenci Korban

Terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi Harris Simamora mengaku sudah membenci korban Daperum Nainggolan sejak lama.

Pada November 2018, Harris membunuh Daperum dan istri serta kedua anaknya di Bekasi. 

"Saya sudah tidak suka dengan abang (Daperum) semenjak dia nikah dengan kakak (Maya Boru) saya," kata Harris dalam sidang di Pengadilan Negeri Bekasi, Jawa Barat, Senin (29/4/2019).

Selengkapnya, klik tautan ini.

4. Komentar Anies soal Rencana Pemindahan Ibu Kota

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi rencana pemerintah pusat memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta. Meski ibu kota dipindahkan dari Jakarta, lanjut dia, tidak akan mengurangi permasalahan di Jakarta.

"Masalah yang ada di Jakarta tetap harus diselesaikan dan ini menjadi komitmen dari pemerintah kita semua berkomitmen bahwa rencana pemprov untuk melakukan pembagunan masif itu tetap akan dijalankan," ucap Anies di Pasar Kenari, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Selengkapnya, klik tautan ini.

Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eggi Sudjana di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4/2019).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eggi Sudjana di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4/2019).

5. Eggi Sudjana Akan Kembali Diperiksa Terkait Ucapan "People Power"

Pemeriksaan calon anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN),  Eggi Sudjana, atas kasus dugaan makar dan penyebaran ujaran kebencian melalui media elektronik dilanjutkan Jumat (10/5/2019).

"Rencananya dilanjutkan jumat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

Selengkapnya, klik tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com