Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi May Day di Istana Besok, Begini Rekayasa Lalu Lintasnya

Kompas.com - 30/04/2019, 13:09 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa pengalihan lalu lintas guna mengurai kemacetan pada peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Istana Negara, Rabu (1/5/2019).

Kasubbag Min Bag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Jamal Alam mengatakan, rekayasa pengalihan lalu lintas tersebut bersifat situasional.

"Rekayasa lalu lintas sekitar Istana Negara seperti penutupan dan pengalihan arus bersifat fleksibel disesuaikan dengan perkembangan situasi arus dan kebutuhan," ujar Jamal saat dikonfirmasi, Selasa (30/4/2019).

Baca juga: May Day, 20.000 Buruh Jabodetabek Akan Jalan Kaki ke Istana

Berikut ini rekayasa pengalihan arus lalin di sekitar Istana Negara:

- Arus lalin dari Jalan MH Thamrin menuju Jalan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih

- Arus lalin dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin

- Arus lalin dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Museum diluruskan ke Jalan Tanah Abang 1

- Arus lalin dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tanah Abang 1

- Arus lalin dari Jalan Suryopranoto menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan Ir.H.Juanda

- Arus lalin dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan Ir.H.Juanda

- Arus lalin dari Jalan Lapangan Banteng Barat (depan Masjid Istiqlal) menuju ke arah Harmoni dialihkan di Tugu Adipura kanan arah Pasar Baru

- Arus lalin dari Jalan Merdeka Timur ke arah Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira

- Arus lalin dari Jalan M.I.Ridwan Rais menuju Jalan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Merdeka Timur

Baca juga: 26.500 Personel Gabungan Amankan May Day di Jakarta

Sebelumnya, serikat Buruh Indonesia yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan menggelar aksi demo pada peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Istana Negara.

Mereka akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah di antaranya menuntut pemerintah mencabut Peraturan Presiden (PP) Nomor 78 Tahun 2019, meningkatkan kualitas kinerja pengawasan terhadap buruh, menuntut penghapusan sistem kerja kontrak outsourcing dan magang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com