Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banjir Tahun Ini Lebih Gede dari Siklus 5 Tahunan, Saya Jadi Bingung..."

Kompas.com - 30/04/2019, 14:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Warga RT 005 RW 005 Balekambang, Jakarta Timur, tak menyangka banjir yang melanda kawasan itu pada Jumat (27/4/2019) lalu begitu dahysatnya hingga merusak rumah-rumah warga.

Rista, salah seorang warga, mengatakan, banjir parah yang terjadi di kawasan itu biasanya mengikuti siklus lima tahunan. Menurut dia, siklus itu sudah terjadi pada 2018 lalu.

"Ini lewat dari perkiraan kita, 2018 kan sudah banjir lima tahunan tuh, enggak mungkin dong lebih gede? Ternyata lebih gede dari banjir lima tahunan," ujar Rista kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2019).

Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Jakarta Timur, Tembok Jebol hingga Pintu Hilang

Ia mengira, banjir kali ini tak lebih besar dibanding tahun lalu. Rista pun mulanya tak terlalu khawatir. Ia mengaku bingung mengapa banjir kali ini lebih besar dibanding sebelumnya.

"Padahal, kalau dipikir air sudah dikeruk segala macam, saya jadi bingung," lanjutnya.

Rista menuturkan, perkiraannya yang meleset itu membuat sejumlah barang miliknya hanyut. Pasalnya, ia menyimpan barang-barang itu di plafon rumahnya, tapi kenyataannya air lebih tinggi dari itu.

"Barang-barang pas tahu air siaga 1 sudah kami taruh di plafon tapi tetap hanyut karena air tingginya sudah se-plafon, saya pikir enggak separah itu banjirnya," ujar dia.

Sampah-sampah bawaan banjir Ciliwung tersangkut di jendela rumah warga RT 005 RW 005 Balekambang, Selasa (30/4/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sampah-sampah bawaan banjir Ciliwung tersangkut di jendela rumah warga RT 005 RW 005 Balekambang, Selasa (30/4/2019).

Pendapat berbeda dialami oleh warga lain bernama Husaini. Ia menilai, banjir tahun ini tidak lebih tinggi dari banjir pada 2018 dan 2013 lalu.

Baca juga: Korban Banjir Balekambang: Tempat Tidur, Meja, hingga Elektronik Hanyut dan Hilang Semua

Kendati demikian, ia .mengaku sejumlah barangnya hanyut dibawa air karena adanya banjir susulan pada Sabtu dini hari lalu.

"Jumat sore sempat surut sebentar, setelah itu kita bersih-bersih perabotan. Enggak tahunya airnya datang lagi, kursi-kursi yang sudah kita cuci di sini ya hilang kebawa air," kata dia.

Sementara itu, warga lain bernama Sigit menyebut, rusaknya rumah-rumah warga pada banjir kali ini merupakan pengulangan dari tahun 1998 silam.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya enggak pernah rusak seperti begini. Terakhir rusak begini tahun 1998 lalu," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah rumah warga di RT 005 RW 005 Balekambang rusak diterjang banjir akibat luapan Ciliwung pada Jumat lalu.

Derasnya air menyebabkan rumah-rumah warga jebol di beberapa bagian serta sejumlah perabotan milik warga hanyut terbawa air.

"Kerusakannya di rumah, terus jalan, barang elektronik, perkakas rumah semuanya terendam lalu hanyut dan hilang, kursi, meja, tempat tidur, hilang semua," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com