JAKARTA, KOMPAS.com- Warga RT 005 RW 005 Balekambang, Jakarta Timur, tak menyangka banjir yang melanda kawasan itu pada Jumat (27/4/2019) lalu begitu dahysatnya hingga merusak rumah-rumah warga.
Rista, salah seorang warga, mengatakan, banjir parah yang terjadi di kawasan itu biasanya mengikuti siklus lima tahunan. Menurut dia, siklus itu sudah terjadi pada 2018 lalu.
"Ini lewat dari perkiraan kita, 2018 kan sudah banjir lima tahunan tuh, enggak mungkin dong lebih gede? Ternyata lebih gede dari banjir lima tahunan," ujar Rista kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2019).
Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Jakarta Timur, Tembok Jebol hingga Pintu Hilang
Ia mengira, banjir kali ini tak lebih besar dibanding tahun lalu. Rista pun mulanya tak terlalu khawatir. Ia mengaku bingung mengapa banjir kali ini lebih besar dibanding sebelumnya.
"Padahal, kalau dipikir air sudah dikeruk segala macam, saya jadi bingung," lanjutnya.
Rista menuturkan, perkiraannya yang meleset itu membuat sejumlah barang miliknya hanyut. Pasalnya, ia menyimpan barang-barang itu di plafon rumahnya, tapi kenyataannya air lebih tinggi dari itu.
"Barang-barang pas tahu air siaga 1 sudah kami taruh di plafon tapi tetap hanyut karena air tingginya sudah se-plafon, saya pikir enggak separah itu banjirnya," ujar dia.
Pendapat berbeda dialami oleh warga lain bernama Husaini. Ia menilai, banjir tahun ini tidak lebih tinggi dari banjir pada 2018 dan 2013 lalu.
Baca juga: Korban Banjir Balekambang: Tempat Tidur, Meja, hingga Elektronik Hanyut dan Hilang Semua
Kendati demikian, ia .mengaku sejumlah barangnya hanyut dibawa air karena adanya banjir susulan pada Sabtu dini hari lalu.
"Jumat sore sempat surut sebentar, setelah itu kita bersih-bersih perabotan. Enggak tahunya airnya datang lagi, kursi-kursi yang sudah kita cuci di sini ya hilang kebawa air," kata dia.
Sementara itu, warga lain bernama Sigit menyebut, rusaknya rumah-rumah warga pada banjir kali ini merupakan pengulangan dari tahun 1998 silam.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya enggak pernah rusak seperti begini. Terakhir rusak begini tahun 1998 lalu," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah rumah warga di RT 005 RW 005 Balekambang rusak diterjang banjir akibat luapan Ciliwung pada Jumat lalu.
Derasnya air menyebabkan rumah-rumah warga jebol di beberapa bagian serta sejumlah perabotan milik warga hanyut terbawa air.
"Kerusakannya di rumah, terus jalan, barang elektronik, perkakas rumah semuanya terendam lalu hanyut dan hilang, kursi, meja, tempat tidur, hilang semua," ujar Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.