Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sayangkan Satpol PP Bogor Hendak Turunkan Baliho Kemenangan Prabowo

Kompas.com - 30/04/2019, 16:42 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyayangkan sikap Satpol PP Kabupaten Bogor yang hendak menurunkan baliho ucapan selamat kemenangan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga

Ia mengatakan, sikap Satpol PP berbeda dengan warga setempat yang menolak penurunan baliho. 

"Sangat menyayangkan penggunaan dari kekuatan yang dimiliki aparat untuk menurunkan sebuah aspirasi dan keinginan masyarakat. Jadi saya mengimbau kita menjaga atensi harus sensitif dengan perasaan masyarakat," ujar Sandiaga di Kantor Kelurahan Kayu Manis, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Baca juga: Dinilai Tak Langgar Aturan, Baliho Kemenangan Prabowo-Sandi Tidak Akan Dicopot

Ia mengatakan, seharusnya aparat dapat memaklumi ekspresi warga sembari menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pemasangan baliho, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk ekspresi kegembiraan warga setelah pelaksanaan pemilu. 

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Kantor Kelurahan Kayu Manis, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Kantor Kelurahan Kayu Manis, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019)
"Jadi letupan-letupan kegembiraan tersebut, pesta demokrasi sudah berlangsung dengan baik, ya harus kita lihat. Jadi ada keinginan rakyat memasang baliho ya harus dihormati dan jaga perasaan mereka," katanya. 

Baca juga: 5 Fakta Baliho Ucapan Selamat untuk Prabowo-Sandi di Cileungsi, Tolak Diturunkan hingga Terjadi Kericuhan

Sebelumnya, warga pendukung Prabowo-Sandiaga di Desa Limus Nunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor, menolak menurunkan baliho berukuran raksasa yang terpasang di depan Perumahan Limus Pratama Regency.

Baliho itu bertuliskan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024.

Adapun, petugas Satpol PP Kabupaten Bogor meminta warga menurunkan baliho tersebut karena melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.

Akibat aksi warga tersebut sempat terjadi kericuhan antara warga dan petugas dari Satpol PP Kabupaten Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com