JAKARTA, KOMPAS.com- Warga RT 005 RW 005 Balekambang, Jakarta Timur, meminta bibir Sungai Ciliwung yang melintasi kawasan permukiman mereka ditanggul dan diturap menyusul banjir yang merusak sejumlah warga, Jumat (27/4/2019) lalu.
Sigit, salah seorang warga, mengatakan, bibir Sungai Ciliwung di sisi barat sudah diturap rapi. Namun, sisi timur Ciliwung yang berbatasan dengan permukiman warga belun diturap dan menyebabkan air cepat meluap.
"Harapan kita, kalau bisa ditanggul seperti yang sebelah sana, Mas, mungkin akan lebih aman kalau sudah ditanggul seperti yang ada di sana," kata Sigit kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2019).
Baca juga: Banjir Tahun Ini Lebih Gede dari Siklus 5 Tahunan, Saya Jadi Bingung...
Sigit berharap, pemerintah dapat segera memulai pembuatan tanggul. Sigit menyebut, dirinya juga tak masalah bila pemerintah membuat turap sederhana menggunakan batu kali yang diikat.
Rista, warga lain, menanti program naturalisasi yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelesaikan masalah banjir yang muncul setiap tahun.
Rista mendukung naturalisasi ala Anies karena dijanjikan tidak menggusur warga bantaran sungai dalam mencegah banjir luapan Sungai Ciliwung.
"Maunya masyarakat kayak begitu, pemerintah ngerjainnya enak, masyarakat juga enggak kisruh karena rumahnya enggak diapa-apain. Kita mau-mau aja ngikutin gubernur yang sekarang," ujar Rista.
Baca juga: Korban Banjir Balekambang: Tempat Tidur, Meja, hingga Elektronik Hanyut dan Hilang Semua
Meski demikian, Rista menilai pencegahan banjir tak bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut dia, bangunan-bangunan yang berdiri di tepi sungai di bagian hulu juga harus ditertibkan.
"Pencegahan harusnya dari Puncak dong. Puncaknya dibikin vila, kita di Jakarta disuruh buang sampah di tong, kebersihan Jakarta yang ambil, jangan kita saja dong," kata Rista.
Sementara itu, warga lain bernama Husaini mengaku rela bila lahan tempat tinggalnya yang berada di bantaran Ciliwung diambil alih pemerintah untuk pembangunan tanggul.
Menurut Husaini, wacana pembangunan tanggul pernah berkembang pada Pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama. Saat itu, rumahnya yang berada lima meter dari bibir Ciliwung terancam digusur.
Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Jakarta Timur, Tembok Jebol hingga Pintu Hilang
"Apapun yang dilakukan pemerintah ngikut aja. Kalau tergusur pun enggak masalah, ini kan untuk orang banyak, dapat ganti rugi itu harapan kita," kata Husaini.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di RT 005 RW 005 Balekambang rusak diterjang banjir. Selain merusak rumah, banjir juga membuat barang-barang milik warga hilang karena hanyut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.