Akibatnya, barang-barang yang sudah diamankan di loteng rumah tetap hanyut terbawa air karena warga tak menyangka air akan setinggi langit-langit rumah mereka.
Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan, rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir dapat diperbaiki lewat program bedah rumah yang diselenggarakan Bazis Jakarta Timur.
"Untuk rumah rusak, kami hanya menginventarisasi dan diusulkan untuk bedah rumah ke Bazis. Selanjutnya kita menunggu dari Bazis Jakarta Timur," kata Eka.
Eka melanjutkan, segmen Sungai Ciliwung yang melintasi RT 005 RW 005 Balekambang akan dinormalisasi Dinas Sumber Daya Air.
Baca juga: Pengungsi Banjir di Empat Desa di Pinrang Butuh Makanan dan Pakaian
"Untuk bantaran kali ada terkena program normalisasi kali Ciliwung. Warga kita rekomendasi ke rumah susun. Namun, hal tersebut menunggu kesediaan dari pemilik rumah," ujarnya.
Husaini mendukung wacana normalisasi tersebut.
Ia mengaku rela bila rumahnya yang berada di bantaran Sungai Ciliwung mesti digusur untuk pembangunan tanggul.
"Apapun yang dilakukan Pemerintah ngikut aja. Kalau tergusur pun nggak masalah, ini kan untuk orang banyak, dapat ganti rugi itu harapan kita," kata Husaini.
Baca juga: Menteri BUMN: Jumat, Listrik yang Rusak akibat Banjir dan Longsor di Bengkulu akan Pulih
Sementara itu, Rista justru berharap normalisasi Sungai Ciliwung yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera dimulai.
Ia menilai, konsep naturalisasi lebih baik karena dijanjikan tak menggusur rumah warga.
"Maunya masyarakat kayak begitu, pemerintah ngerjainnya enak, masyarakat juga enggak kisruh karena rumahnya enggak diapa-apain. Kita mau-mau aja ngikutin gubernur yang sekarang," ujar Rista.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.