JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya delapan unit rumah warga di RT 005 RW 005 Balekambang, Jakarta Timur, rusak diterjang banjir yang terjadi pada Jumat (27/4/2019).
Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (30/4/2019) menyatakan, ketinggian air di sana mencapai langit-langit rumah.
"Kerusakannya seperti yang anda lihat ini, temboknya jebol, pintu hilang, jendela juga hilang, semua jebol karena air yang kencang," kata Husaini kepada Kompas.com.
Baca juga: Penanganan Banjir di Cipinang Melayu Terkendala Masalah Pembebasan Lahan
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Selasa, rumah Husnaini berada sangat dekat dengan bibir Kali Ciliwung.
Jarak antara rumahnya dengan Sungai Ciliwung sekitar lima meter.
Akibatnya, rumahnya terendam banjir hingga bagian atap.
Baca juga: Kerap Banjir, Warga: Kali Jangan Cuma Ditahan Pakai Batu dan Kawat
Selain pintu dan jendela, atap rumah yang berbahan asbes pun hilang hanyut terbawa banjir.
Selain merusak rumah warga, banjir juga menghanyutkan baramg-barang warga yang tak sempat dievakuasi.
Tak heran, kondisi rumah-rumah warga banyak yang kosong melompong tanpa diisi perabotan.
Baca juga: Harapan Korban Banjir Balekambang, Menanti Naturalisasi ala Anies hingga Minta Dibangun Turap
Sementara itu, Husaini yang bekerja sebagai tukang servis barang elektronik juga kehilangan sejumlah barang milik konsumennya yang sedang ia servis.
"Kebetulan saya tukang servis, kan, jadi ini barangnya orang yang ikut hanyut. Ya sudah, saya tinggal tunggu komplain orang yang punya saja," ujar Husaini.
Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Balekambang Akan Diperbaiki Lewat Program Bedah Rumah
Rista, warga lainnya, menyebut banjir kali ini lebih dahsyat dari perkiraan warga.
Warga berpikir, banjir kali ini tidak akan begitu dahsyat karena tidak masuk dalam siklus lima tahunan.
"Ini lewat dari perkiraan kami, 2018, kan, sudah banjir lima tahunan tuh, enggak mungkin dong lebih gede? Ternyata lebih gede dari banjir lima tahun," kata Rista.
Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Balekambang Akan Diperbaiki Lewat Program Bedah Rumah
Akibatnya, barang-barang yang sudah diamankan di loteng rumah tetap hanyut terbawa air karena warga tak menyangka air akan setinggi langit-langit rumah mereka.
Camat Kramat Jati Eka Darmawan mengatakan, rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir dapat diperbaiki lewat program bedah rumah yang diselenggarakan Bazis Jakarta Timur.
"Untuk rumah rusak, kami hanya menginventarisasi dan diusulkan untuk bedah rumah ke Bazis. Selanjutnya kita menunggu dari Bazis Jakarta Timur," kata Eka.
Eka melanjutkan, segmen Sungai Ciliwung yang melintasi RT 005 RW 005 Balekambang akan dinormalisasi Dinas Sumber Daya Air.
Baca juga: Pengungsi Banjir di Empat Desa di Pinrang Butuh Makanan dan Pakaian
Husaini mendukung wacana normalisasi tersebut.
Ia mengaku rela bila rumahnya yang berada di bantaran Sungai Ciliwung mesti digusur untuk pembangunan tanggul.
"Apapun yang dilakukan Pemerintah ngikut aja. Kalau tergusur pun nggak masalah, ini kan untuk orang banyak, dapat ganti rugi itu harapan kita," kata Husaini.
Baca juga: Menteri BUMN: Jumat, Listrik yang Rusak akibat Banjir dan Longsor di Bengkulu akan Pulih
Sementara itu, Rista justru berharap normalisasi Sungai Ciliwung yang diusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera dimulai.
Ia menilai, konsep naturalisasi lebih baik karena dijanjikan tak menggusur rumah warga.
"Maunya masyarakat kayak begitu, pemerintah ngerjainnya enak, masyarakat juga enggak kisruh karena rumahnya enggak diapa-apain. Kita mau-mau aja ngikutin gubernur yang sekarang," ujar Rista.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.