JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT) menjajal moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Koordinator JBFT Rade Bunga menilai, ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki dari fasilitas LRT Jakarta. Salah satunya adalah jarak yang terlalu lebar antara peron dan kereta.
"Masih ada gap-nya. Kami usulkan butuh ramp portabel karena kalau dilihat tadi saya masih agak loncat karena jaraknya masih sekitar 10 senti dan tingginya 5 senti," kata Rade yang juga pengguna kursi roda.
Baca juga: Siap Beroperasi, LRT Jakarta Masih Tunggu Pemprov DKI untuk Diresmikan
Hal lain yang disoroti adalah area khusus bagi pengguna kursi roda di dalam kereta yang hanya muat bagi satu pengguna kursi roda.
Dia juga menyayangkan suara pengumuman di dalam kereta yang volumenya terlalu pelan.
"Menurut saya suaranya enggak ada, mungkin karena lagi uji coba. Itu harus ada, buat teman-teman netra itu suaranya harus kencang dan jelas karena menentukan tempatnya di mana," ujar Chetta, penyandang disabilitas netra.
Namun, JBFT mengapresiasi petugas LRT Jakarta yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Rade menyebutkan, para petugas selalu bertanya sebelum hendak membantu para penumpang disabilitas.
Dia juga terkesan karena para petugas LRT Jakarta telah menguasai bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
"Keren ya bisa bahasa isyarat, paling tidak bisa mengucapkan 'terima kasih', terus tadi 'selamat pagi'. Jadi kalau pada saat teman tuli datang tidak perlu khawatir," kata Rade.
Wildan, penyandang disabilitas netra lainnya, menyebutkan fasilitas guiding block yang ada di stasiun LRT sudah cukup membantunya.
"Enggak ada kesulitan, semua lancar saja karena jalan guide block-nya sudah ada juga, kalau di tempat lain belum begitu optimal," kata Wildan.
PT LRT Jakarta menyatakan, moda transportasi tersebut sudah siap dioperasikan secara komersial. Namun, peresmian LRT Jakarta masih menunggu persetujuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Rawamangun-Kelapa Gading Rp 5.000 Pakai LRT, Anak Sekolah Girang
Awal April lalu, Anies menyatakan tak mau terburu-buru menentukan jadwal dibukanya LRT Jakarta. Ia beralasan dirinya ingin memastikan LRT Jakarta benar-benar siap sebelum diresmikan.
LRT Jakarta terbentang sejauh 5,8 kilometer dari kawasan Rawamangun hingga Kelapa Gading. Harga tiket LRT Jakarta Rp 5.000 dan berlaku flat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.