JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati para pelajar di Kabupaten Kepulauan Seribu dengan bersih-bersih sampah.
Dikonfirmasi Kamis (2/5/2019), Kepala Seksi Pendidikan Menengah Sudin Pendidikan Kepulauan Seribu Syaifudin menyebutkan, pembersihan sampah melibatkan 23 sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Pembersihan dilakukan di tiap pulau pada wilayah Kepualaun Seribu yang memiliki sekolah.
Baca juga: Diklaim Mudah Terurai, Plastik Ini Tetap Utuh Setelah 3 Tahun Dikubur
"Program ini juga dilakukan sampai ke Pulau Sebira, karena di sana juga ada SD dan SMP. Kami melakukan kegiatan ini untuk memberikan dampak positif pada lingkungan, kebetulan momennya pas saat Hardiknas," ujar Syaifudin.
Aksi bersih-bersih sampah, lanjut Syaifudin, dikakukan karena wilayah Kepulauan Seribu mendapatkan kiriman sampah dari Tangerang.
"Karena banyak sampai di musim hujan, kiriman dari Tangerang. Setelah upacara anak-anak langsung menuju dermaga di pulaunya masing-masing untuk bersihkan sampah," sebutnya.
Baca juga: Terdampar, Bayi Lumba-lumba di Florida Telan Plastik dan Balon
Pembersihan sampah dilakukan dengan menelusur dermaga, tiap sekolah diberi 20 kantong dan menggunakan kardus bekas untuk melakukan pembersihan.
"Yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik. Seperti plastik mi instan," kata Syaifudin.
Staifudin mengatakan, bersih-bersih kawasan pantai dan dermaga baru kali ini dilakukan saat Hardiknas. Namun para siswa sudah terbiasa lakukan giat kebersihan tiap hari Jumat.
"Kalau waktu Hardiknas memang baru kali ini ada giat bersih-bersih. Tapi sebenarnya setiap Jumat seluruh warga sekolah sudah melakukan acara bersih-bersih karena merupakan program dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta," ungkapnya.
Baca juga: Selain Banjir, Jakarta Juga Terima Sampah Kiriman, Beratnya Setara 170 Mobil Avanza
Acara bersih-bersih dermaga dilakukan tidak hanya untuk membersihkan lingkungan, tetapi sekaligus mengajak masyarakat untuk tidak cuek dengan lingkungannya.
"Sebenarnya acara untuk mengajak masyarakat dan orangtua para murid agar menjaga kebersihan, terutama di sekitar pantai dan dermaga. Sebab kadang mereka masih buang sembarangan, ketika diingatkan, justru menjawab 'kalau enggak ada sampah petugas kebersihan enggak ada kerjaan' begitu kan susah juga," ucap Syaifudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.