Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Strategi Anies Hadapi Banjir Jakarta dan Realisasinya

Kompas.com - 03/05/2019, 08:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki tiga strategi dalam menangani banjirdi Jakarta. Bagaimana pelaksanaan ketiga strategi ini?

1. Bendungan di hulu

Pertama, penyelesaian di hulu sebagai sumber banjir. Banjir di Jakarta disebut banjir kiriman dari Bendung Katulampa yang membuat Sungai Ciliwung meluap

"Itu solusinya dengan membangun lebih banyak kolam-kolam retensi, waduk, dam. Sehingga air dari hulu bergerak ke Jakarta secara lebih terkontrol," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).

Dalam beberapa kesempatan, Anies selalu menjawab persoalan banjir Jakarta dengan pembangunan bendungan di hulu yakni di Bogor. Ia meyakini volume air yang turun ke Jakarta bisa berkurang 30 persen.

Baca juga: Anies Sebut Banjir Jakarta Teratasi, jika...

Bendungan yang dimaksud, yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, sedang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Namun beberapa waktu lalu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) KemenPUPR Bambang Hidayah mengatakan, kedua bendungan tak akan cukup menyelamatkan Jakarta dari banjir. Sebab Bendungan Sukamahi dan Ciawi adalah dry dam atau bendungan yang kering di musim kemarau dan terisi di musim hujan.

Pengendalian banjir lewat kedua bendungan itu tetap mengalirkan air ke Sungai Ciliwung. Air memang ditahan di bendungan tetapi hanya efektif mengurangi debit di hulu Ciliwung di Bogor.

Baca juga: Bendungan Sukamahi dan Ciawi Tak Cukup Selamatkan Jakarta dari Banjir

"(Mengurangi debit) 30 persen itu hanya di hulu Sungai Ciliwung. Di Bogor. Kenapa makin ke hilir debit berkurang? Karena banyak sungai-sungai kecil masuk tidak terkendali," ujar Bambang.

Sesampai di hilirnya di Jakarta, kata Bambang, debit hanya berkurang sekitar 12 persen. Debit bisa berkurang cukup signifikan apabila sodetan Ciliwung bisa beroperasi.

Baca juga: Anies: Naturalisasi Kita Jalankan, Akhir 2019 Kita Lihat Hasilnya...

2. Tanggul pantai

Strategi Anies yang kedua, yakni meneruskan tanggul pantai di pesisir Jakarta untuk menahan banjir rob. 

"Sebab yang kedua adalah meningkatnya permukaan air laut, karena itu juga penyebab banjir," ujar Anies.

Tanggul pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dibangun Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta bersama dengan Kementerian PUPR dan perusahaan swasta yang beraktivitas di kawasan pesisir Jakarta.

Tanggul pantai yang menjadi kewajiban Pemprov DKI dibangun di tiga lokasi, yakni Kamal Muara, Pasar Ikan, dan Kali Blencong Marunda, Jakarta Utara.

Baca juga: Tanggul Laut di Muara Baru Bocor, Warga Khawatir Jebol

Tahun ini, DKI kembali melanjutkan pekerjaannya dengan menganggarkan Rp 59 miliar untuk pembangunan tanggul fase A sistem aliran barat dan sistem aliran timur.

Namun, pembangunan tanggul bukan tanpa masalah. Ada bagian tanggul, yakni yang di kawasan Muara Baru mulai rembes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com