JAKARTA, KOMPAS.com- Warga DKI Jakarta masih harus bersabar menunggu tanggal beroperasinya moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta yang terbentang dari Rawamangun hingga Kelapa Gading.
Kendati sudah memenuhi sejumlah persyaratan operasional, peresmian LRT Jakarta masih menunggu lampu hijau dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kereta juga sudah berjalan, AC-nya dingin, tepat waktu. Sekarang ini, kami menunggu kapan momen pas yang nantinya akan diumumkan oleh pemprov DKI Jakarta," kata Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono, Kamis (2/5/2019).
Sambil menunggu peresmian, kata Allan, LRT Jakarta terus melakukan uji coba untuk menyempurnakan sistem pelayanan dan perawatan LRT Jakarta.
Baca juga: LRT Jakarta Ditargetkan Angkut 14.225 Penumpang per Hari
Selain itu, proses integrasi antara LRT Jakarta dan Transjakarta Koridor 4 juga terus dikebut. Pembangunan jembatan penghubung Stasiun Velodrome dan Halte Pemuda ditargetkan rampung dalam dua pekan.
"Kalau di lapangan sudah 60 persen lah. Kalau jembatannya itu kan kalau kondisi di lapangan itu seperti pondasi itu semua sudah selesai kolomnya," kata Direktur Proyek LRT Jakarta, Iwan Takwin.
Kelapa Gading-Dukuh Atas tak sampai 1 jam
Bila LRT Jakarta dan Transjakarta sudah terintegrasi, perjalanan dari Kelapa Gading menuju Dukuh Atas dapat ditempuh dalam waktu di bawah satu jam dengan menggunakan LRT dilanjutkan bus transjakarta.
Baca juga: Jika LRT Beroperasi, Kelapa Gading-Dukuh Atas Tak sampai 1 Jam
"Jadi di bawah satu jam warga Kelapa Gading, Pulomas, Kayu Putih, dapat bertransportasi publik yang terintegrasi yaitu LRT Jakarta dan transjakarta sampai ke kantor-kantor mereka," ujar Allan.
Ia menargetkan, LRT Jakarta dapat mengangkut 14.225 penumpang setiap harinya saat beroperasi nanti. Angka tersebut, kata Allan, dapat mengurangi volume kendaraan yang bergerak ke pusat Jakarta.
Sebab, warga dapat menumpangi LRT dari stasiun-stasiun yang berada di kawasan permukiman seperti Kelapa Gading, Pulomas, atau Kayu Putih menuju kantor mereka di kawasan Sudirman-Thamrin.
"Kalau kita bicara dari rumah ke perkantoran, itu kan sudah mirip dengan MRT di mana warga dari Depok, Lebak Bulus sekitar Cilandak, Bintaro untuk menuju ke Thamrin-Sudirman, itu yang kita dorong," ujar Allan.
Baca juga: LRT Jakarta Andalkan Gedung di Sekitar Stasiun untuk Parkir Kendaraan
Rencana ke depan
Walau operasional komersil LRT Jakarta masih dalam tanda tanya, Pemprov DKI Jakarta rupanya sudah mempunyai rencana jangka panjang untuk mengembangkan jaringan LRT.
Pada 2030, Jakarta ditargetkan mempunyai jaringan LRT sepanjang 116 kilometer. Jaringan LRT itu akan menyokong 223 kilometer jaringan MRT yang menjadi tulang punggung transportasi di Jakarta.
"Harapannya dengan MRT 200 kilometer, LRT 116 kilometer, fungsinya kita kereta lebih kecil, lebih lincah. Dengan kelincahan itu kita membantu MRT mem-feed," kata Allan.
Apabila 223 kilometer MRT dan 116 kilometer LRT benar terwujud, 75 persen wilayah di DKI Jakarta diperkirakan akan terjamah oleh angkutan umum.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta kini juga tengah membahas rencana perpanjangan rute LRT Jakarta ke kawasan Manggarai dan Sunter.
Baca juga: Skybridge Penghubung LRT dan TJ di Rawamangun Bakal Instagramable
Ujung LRT Jakarta di sisi selatan yang berada di Rawamangun akan diperpanjang hingga Manggarai. Sedangkan, ujung LRT Jakarta di sisi utara yang berada di Kelapa Gading akan diperpanjang hingga kawasan Sunter.
Allan menjelaskan, perpanjangan koridor ke kawasan Sunter dimaksudkan untuk menyediakan moda transportasi dari dan menuju Jakarta International Stadium yang sedang dibangun.
"Untuk stadion kelas dunia di negara maju itu memang ada angkutan massal masuk ke stadion. Jadi sekarang yang dikejar itu LRT dari Kelapa Gading akan diprioritaskan perpanjangan koridornya ke Jakarta Internasional Stadium," ujar Allan.
Adapun LRT Jakarta fase I baru memiliki panjang 5,8 kilometer yang membentang dari Rawamangun hingga Kelapa Gading. Tarif yang dipatok sebesar Rp 5.000 dan berlaku secara flat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.