JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran Kali Sunter di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, tiba-tiba berubah warna menjadi biru pekat pada Kamis (2/5/2019) lalu.
Video yang menggambarkan peristiwa itu tersebar luas di dunia maya lewat akun Instagram @jakarta.terkini.
Mahfud, petugas UPK Badan Air yang berjaga di lokasi, membenarkan kejadian tersebut.
"Tiba-tiba langsung biru semua, saya lagi ngangkat sampah di sini sama teman-teman semua dan langsung saya videoin," kata Mahfud, Jumat (3/5/2019).
Mahfud menuturkan, air yang berwarna pekat itu menimbulkan bau thinner yang menyengat. Namun, air itu tidak menyebabkan ikan-ikan kecil yang hidup di Kali Sunter mati.
Mahfud mengatakan, cairan warna biru pekat itu datang dari saluran air yang terhubung dengan Kali Sunter. Cairan itu mengalir selama 90 menit.
"Mengalirnya dari jam setengah 11 sampai jam 1 siang, dari sumber sudah enggak ada tapi airnya ngalir terus sampai jam setengah 2 malam baru jernih," kata Mahfud lagi.
Memurut Mahfud, perubahan warna air di sana sudah berulang kali terjadi sejak 2014 silam. Warna yang muncul pun berubah-ubah.
"Itu kejadiannya sudah lama, sudah terus menerus. Biasanya bisa dua minggu sekali, seminggu sekali, ganti warna, warna merah, putih, kuning, macam-macam," kata Mahfud.
Namun, Mahfud menyebut perubahan warna air pada Kamis kemarin, berbeda dengan kejadian sebelum-sebelumnya. Sebab, warna air yang berubah kemarin tampak lebih pekat.
Jumat kemarin, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah melakukan verifikasi lapangan dan mengambil sampel air.
Dugaan sementara, perubahan warna air disebabkan pencemaran dari usaha pengecatan.
"Kalau dilihat dari karakteristiknya secara visual sih sepertinya bukan laundry, dugaan saya dari proses painting," kata Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Dinas LH DKI Jakarta Rusliyanto.
Namun, dalam verifikasi lapangan kemarin, petugas belum bisa menemukan sumber limbah yang menyebabkan air berubah warna.
Oleh karena itu, Dinas LH DKI akan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air untuk melacak jaringan saluran air guna menemulan sumber limbah.