Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Bus Listrik Transjakarta Menunggu Terbitnya STNK

Kompas.com - 05/05/2019, 11:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, uji coba bus listrik saat ini masih menunggu aturan resmi oleh pemerintah pusat.

Aturan yang dimaksud ialah mengenai penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari bus yang menggunakan tenaga listrik tersebut.

"STNK itu kalau biasanya kan ada ukuran kapasitas mesinnya berapa CC, kalau ini kan enggak ada CC karena bukan volume bahan bakar tapi kapasitas daya listriknya. Nah, itu belum ada nih," kata Agung, di lokasi car free day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (5/4/2019).

Baca juga: Begini Kata Warga soal Bus Listrik Transjakarta

Ia mengatakan, peraturan itu masih di perlu bincangkan oleh berbagai kementrian seperti Kementrian Keuangan yang akan mengevaluasi nilai pajak dari bus tersebut, lalu Kementrian Dalam Negeri, serta Kementrian Perhubungan yang akan mengatur mengenai emisi dan KIR bus itu.

"Kami berharap ada peraturan pemerintah yang segera terbit. Informasinya akan ada Peraturan Presiden yang mengatur itu dan sudah disampaikan beberapa menteri akan ada Perpres. Kami berharap itu bisa terjadi," ujar dia.

Di saat yang sama, lanjut Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengerahkan tim untuk membentuk Peraturan Gubernur (Pergub).

"Sebelum peraturan dari pusat Pergubnya dulu mendorong transjakarta untuk melakukan ini, dengan anggaran yang dimiliki oleh transjakarta," kata dia.

Agung mengatakan, bila STNK bus listrik bisa diterbitkan pihaknya akan langsung melakukan uji coba operasionalnya.

Uji coba akan dilakukan PT Transjakarta selama enam bulan di koridor 1 dengan rute Blok M-Kota, dan koridure 6 yang melayani rute Ragunan-Dukuh Atas.

Dalam uji coba itu, nantinya akan dilihat berapa besar efisiensi dari penggunaan bus listrik tersebut.

"Kami tahu cas listriknya berapa, sparepart-nya berapa yang harus diganti, yang jelas dari segi spareparts ini juga sparepart-nya lebih sedikit dibandingkan bahan bakarnya dari bahan bakar mesin," kata dia.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Transjakarta Beralih ke Bus Listrik

Namun, sementara menunggu STNK terbit, pihak transjakarta akan melakukan pra uji coba di kawasan wisata seperti Monas saat libur sekolah mendatang.

Saat ini, baru tiga bus listrik yang tersedia untuk dilakukan pra uji coba oleh transjakarta. Bus listrik ini merupakan dua bus listrik produksi BYD Company Ltd asal China dan satu bus listrik produksi dalam negeri dari PT Mobil Anak Bangsa.

Satu bus listrik BYD Company Ltd berukuran sedang dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 18 buah, dan satu bus berukuran besar dengan kapasitas 31 tempat duduk.

Sementara itu, bus listrik dari PT Mobil Anak Bangsa memiliki 39 tempat duduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com