"Padahal sudah siap-siap dari pagi cuma tadi ada urusan, jadi telat. Jam 12 di sini kan sudah ramai. Yang bungkus buat buka juga ada, karena malas ramai kalau sore. Ada juga orang-orang kantor yang enggak puasa, jadi ke sini buat dimakan di kantor," ujar dia.
Baca juga: Peserta OK OCE Bebas Uang Sewa Lapak Berdagang Takjil di Pasar Benhil
Hal ini dibenarkan Amirul, pedagang gudeg. Ia ingin memaksimalkan potensi keuntungan yang bisa diraup di Benhil selama Ramadhan dengan berjualan sejak siang.
"Kita kan sudah masak dari subuh, sekalian saja langsung ke sini. Di sini kan jam 11 sudah buka. Kita biasa sampai jam setengah 12, ada lumayanlah orang kantor yang sudah bungkus buat buka puasa," ucap Amirul.
"Sayang kalau enggak diambil (jam istirahat kantor). Kalau diambil juga kan bisa dapat dua kali lipat (omzet)," kata dia.
Pantauan Kompas.com pada Senin petang, sekurangnya terdapat 40 lapak pedagang takjil di lokasi ini.
Di samping bubur, kolak, gorengan, maupun nasi rames yang sudah lazim dijual, ada pula pempek, pepes ikan, ikan bakar, gudeg, laksa, dan nasi lemang.
Kebanyakan makanan dimasak langsung di hadapan pembeli, menguarkan aroma tersendiri yang menggiurkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.