Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persembahan untuk Saudara Muslim, Berbuka Puasa di Wihara Dharma Bakti

Kompas.com - 08/05/2019, 09:44 WIB
Vitorio Mantalean,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

"Kita jangan terpusat di satu orang (penyedia takjil), nanti toko-toko sekitar enggak laku, soalnya semua pada pilih ke sini gratis. Jadi kita ambil dari toko-toko sekitar, supaya mereka tetap kebagian penghasilan sehari-hari," ungkapnya.

Merekatkan persaudaraan

Akhiang, wakil ketua pengurus harian yayasan menyebut jika antusiasme peserta pada hari perdana buka puasa gratis tergolong tinggi. Sebanyak 200 paket menu berbuka langsung ludes. Untuk mengantisipasi peserta yang meluber, yayasan memberdayakan 50 sukarelawan di Wihara Dharma Bakti.

Selain sukarelawan dan pengurus, hadir pula beberapa donatur kegiatan yang kebanyakan berlatar belakang pedagang garmen. Jusuf Hamka yang hadir pada sore itu mengapresiasi kerja keras mereka semua dalam melayani kalangan yang berlainan kepercayaan.

Baca juga: Peringatan Hari Jadi Masjid Menara Kudus, Simbol Toleransi Umat Beragama

"Saya bangga dan berbesar hati akan keberadaan klenteng ini. Apalagi, teman-teman pengurus punya kesibukan sendiri tapi meluangkan waktu untuk melayani saudara-saudara muslim yang ingin berbuka puasa," ungkap Jusuf Selasa sore kepada para pengurus yayasan dan sukarelawan yang kebanyakan berlatar belakang pedagang garmen.

"Dana yang terkumpul adalah dana dari teman-teman nonmuslim semua, untuk umat Islam, dan ini tahun kedua. Mudah-mudahan dapat ditiru di klenteng-klenteng lain di Indonesia. Mari bersuka cita!" seru Jusuf menutup sambutan.

Di sisi lain, Zacky yang sehari-hari bertugas di wihara ini menyebut jika para peserta terbantu dengan kegiatan ini. Bukan hanya membantu secara finansial, namun juga bantu memangkas jarak komunikasi antar-umat. Tak sedikit peserta yang kelak menyisihkan uangnya bagi yayasan sebagai bentuk terima kasih.

"Sekarang lebih bersahabat, bisa dibilang karena kita juga membuka tangan untuk mereka. Harapannya, mudah-mudahan perbedaan agama seperti ini tetap langgeng, terjalin silaturahmi dan tidak membeda-bedakan agama. Mudah-mudahan semakin banyak juga muslim yang ke sini," ucap Zacky.

Baca juga: Soal Toleransi, Indonesia Jadi Rujukan Australia

Harapan serupa juga diutarakan Aziza (48), salah seorang yang ikut berbuka puasa gratis. Menurut dia, apa yang terjadi sore ini merupakan contoh kerukunan antarumat beragama yang tak mempan dipanas-panasi. Ia menyebut warga sekitar hidup bertetangga dengan damai.

Mudah-mudahan biar nambah saja rezekinya. Tetap rukun-rukun. Kita juga bakal siap kalau diminta tolong apa nanti, soalnya kayak gini kita juga ditolongin,” kata Aziza selepas berbuka puasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com