JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana Wihara Dharma Bakti tampak ramai pada Selasa (7/5/2019) sore kemarin. Orang berkerumun untuk mendapatkan makanan menjelang berbuka puasa.
Ya, sore kemarin, pihak wihara mengadakan berbuka puasa untuk kaum muslimin. Berbuka gratis di Klenteng Tek le yang terletak di kawasan petak Sembilan, Jakarta Barat ini berlangsung hingga 29 Mei 2019.
Dalam seremoni pembukaan yang dihadiri para relawan dan pengurus yayasan wihara. Animo masyarakat setempat cukup tinggi untuk mengambil takjil.
Berbagai menu seperti nasi kuning, ayam suwir, saur tumis, serta beberapa gorengan disediakan selain es buah dan teh manis. Sejak pukul 17.30, peserta telah rapi berbaris, dengan anak-anak dan lansia menempati urutan depan.
Salah seorang yang ikut mengantre, Peti (25), mengaku gembira bisa kembali berpartisipasi. Sebelumnya, kegiatan serupa juga dihelat pada Ramadhan tahun lalu.
Baca juga: Toleransi Berpuasa di Antara Personel Geisha
"Membantu banget buat kita yang puasa, kita kan agak susah ekonominya. Tiga minggu bakal di sini terus, sama ibu, suami, anak-anak," kata Peti kepada Kompas.com.
Peti tampak lahap menyantap menu buka puasa bersama ibu, suami, dan anak-anaknya yang tak bisa diam. Di bawah remang senja, mereka menggelar tikar di halaman wihara, duduk lesehan sembari berbuka puasa bersama peserta lainnya. Sejam berselang, mereka pulang.
Pengurus yayasan menyebut jika kebanyakan peserta merupakan kaum dhuafa yang tinggal di sekitar wihara.
"Pembina yang sekarang kan muslim, Pak Jusuf Hamka. Beliau ingin supaya kita lebih bermasyarakat-lah untuk toleransi sesama umat beragama, umat manusia. Dari Pak Jusuf program ini khususnya untuk kaum dhuafa. Dari kita, mayoritas harusnya untuk kaum dhuafa yang muslim dulu, walaupun tidak tertutup buat warga di sini yang juga membutuhkan," kata Sundoro Aggie (31), salah seorang staf di yayasan.
Baca juga: Soal Tolak Wisata Halal, Wagub NTT: Semata-mata untuk Menjaga Toleransi yang Sudah Baik
Jusuf Hamka adalah pebisnis yang belakangan mendirikan warung nasi kuning harga hemat.
"Mereka yang datang sih enggak semuanya muslim ya, tapi mayoritas kita utamakan yang puasa dulu, baru yang tidak puasa," imbuh pria yang akrab disapa Zacky itu.
Asen, staf yayasan lainnya, mengamini pendapat tersebut. Menurut dia, kegiatan ini merupakan pengejawantahan sikap Dewi Kwan Im yang selalu mengedepankan kasih sayang ke seluruh makhluk.
"Kita enggak boleh pilih kasih, kita harus kasih, kasih, kasih, enggak tanya agama apa, dari mana. Kalau mau makan sama-sama buka puasa di sini (wihara) juga boleh, silakan. Sama-sama kita kumpul enggak tanya dari mana dari mana," tutur Asen.
Baca juga: Terkait Pemahaman Pancasila, Jokowi Sebut Toleransi Harus Diajarkan Sejak Dini
Asen mengklaim jika para pengurus yayasan tetap memberdayakan warung-warung kecil di sekitar wihara guna menyediakan takjil gratis, alih-alih hanya mengandalkan satu supplier.