Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBPOM Jakarta Sidak Menu Takjil di Benhil

Kompas.com - 08/05/2019, 16:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) menu-menu buka puasa yang dijual di Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019) siang.

Petugas BBPOM Jakarta mulai mengambil sampel dari para pedagang pada pukul 13.45 WIB. Total, petugas mengumpulkan 52 sampel yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Pengujian dilakukan di posko tersendiri yang terletak di samping lapak-lapak para pedagang. Petugas juga menyiapkan display berupa contoh-contoh bahan yang terbukti mengandung bahan berbahaya.

Baca juga: Berburu Takjil di Benhil pada Hari Pertama Puasa

"Kami melakukan metode sampling, mengambil sampel bahan-bahan yang kami curigai. Dari uji-uji sebelumnya, tahu itu sering kami temukan mengandung formalin, kerupuk juga sering kedapatan menggunakan pewarna berbahaya," ujar Asri Rini, Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Jakarta.

Sejumlah bahan berbahaya yang hendak diperiksa yakni pewarna tekstil rhodamin dan methanil yellow, formalin, serta boraks.

Salah seorang pedagang ayam taliwang, Rini, mengatakan ia menerima kedatangan petugas secara terbuka. Ia menerima apa pun hasil uji lab yang dilakukan BBPOM.

"Saya sih terima-terima saja, saya juga enggak tahu nanti positif apa negatif, soalnya kan saya juga bahannya beli dari orang," ucap Rini.

Petugas membeli semur tahu dan teri kacang untuk diuji dari lapaknya.

Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi dan Kasudin KPKP Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti juga memantau akitivitas dagang takjil di Bendungan Hilir. Keduanya baru tiba sekitar pukul 15.00.

"Selain untuk melindungi masyarakat, ini juga supaya nanti meningkatkan kepercayaan karena makanan di sini diketahui sudah melalui uji pemeriksaan dari BBPOM Jakarta," kata Irwandi kepada wartawan.

Kawasan Bendungan Hilir memang telah dikenal sebagai salah satu pusat penjualan takjil di Ibu kota. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com