"Kami kejar itu selesai supaya ketika beroperasi sudah terkoneksi juga. Jadi pelayanannya bukan hanya enam kilometer tapi ya sudah integrasi dengan busway sampai Dukuh Atas," ujar Iwan.
Jembatan penghubung antara halte transjakarta Velodrome dengan Staisun LRT Velodrome ditargetkan rampung Mei 2019 sebelum Lebaran. Selain itu, LRT masih terus menyempurnakan sistem ticketing.
Mereka tak ingin ketika beroperasi, ada masalah pada tiket seperti yang dialami MRT.
Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mempertanyakan LRT Jakarta yang tak kunjung beroperasi.
"LRT Jakarta ya mungkin Pak Gubernur lagi sibuk urus banjir ya," kata Bestari ketika dihubungi wartawan, Kamis kemarin.
Jika nanti beroperasi pun, Bestari mempertanyakan tujuan dan ketertumpangan LRT. Sebab, menurut dia, rute LRT terlalu pendek.
Baca juga: Menanti LRT Jakarta Beroperasi dari Rawamangun hingga Kelapa Gading...
"Ya bagaimana, apanya lagi yang mau dioperasiin LRT? Orang cuma dari Kelapa Gading sampai Rawamangun," ujar dia.
Kritik ini bukan yang pertama. Tahun lalu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik juga mempertanyakan sasaran penumpang moda transportasi LRT rute Velodrome-Kelapa Gading.
Menurut dia, LRT ini awalnya ditujukan untuk atlet peserta Asian Games 2018. Namun, penyelesaian pembangunan molor.
"Saya, kan, orang daerah situ, orang Jakarta Utara. LRT dari Kelapa Gading ke Velodrome itu buat siapa, untuk apa? Dulu digembor-gemborkan untuk Asian Games," kata Taufik 19 Desember 2018.
Ia khawatir moda transportasi itu sepi penumpang.
"Saya khawatir itu nanti (LRT) seperti (kereta di) Taman Mini itu. Jadi musem kereta jalan kiri kanan, mutar-mutar," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.