Tak boleh telat makan
Yanti punya cara untuk menjaga agar timnya tetap fit dalam menjalankan tugas. Ia selalu memberi suplai logistik berupa makanan dan minuman yang lengkap untuk para petugas.
"Makanan dan minuman saya suplai terus. Sebab, tidak boleh ada yang sampai terlambat mengisi perut. Dengan pekerjaan yang sibuk seperti ini, telat makan dapat menyebabkan masuk angin, nah jangan sampai terjadi," kata Yanti.
Petugas terus diingatkan untuk minum air putih dan makan teratur. Mereka juga perlu beranjak dari kursi untuk peregangan dan mengalihkan pandangan sejenak dari depan laptop.
Saat ini, mereka juga harus membantu rekapitulasi yang sedang dilangsungkan oleh KPU Jakarta Utara.
"Ya kami jadi mengerjakan dua pekerjaan. Membantu rekapitulasi manual KPU dan menginput Situng. Namun, karena masih menunggu proses dari beberapa kecamatan yang belum selesai rekapitulasinya, di waktu senggang ini kami mengerjakan (penginputan) Situng dulu," papar Yanti.
Lamanya proses Situng, Menurut Yanti, karena adanya beberapa kendala, seperti salah penulisan C1 yang dilakukan petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga situs Situng KPU yang sering lambat.
"Jadi kalau ada salah penulisan C1 kan kami harus kroscek dulu ke PPS, lalu website KPU juga lambat. Mungkin karena Situng untuk pemilu serentak seluruh Indonesia baru dilakukan pertama kali, jadi wajar kalau website-nya masih memiliki kendala," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.